Jumat, 22 November 2024

Bayi Hydrocephalus Juga dapat Tali Asih dari Risma

Laporan oleh Zumrotul Abidin
Bagikan
Chandra Oratmangun Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A) Surabaya memberikan tali asih pribadi kepada keluarga Dian Oktavia (21) bersama bayinya yang menderita sakit Hydrocephalus. Foto: Istimewa

Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya memberikan tali asih pribadi kepada keluarga Dian Oktavia (21) bersama bayinya yang menderita sakit Hydrocephalus.

Bantuan itu diserahkan oleh Chandra Oratmangun Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A) Surabaya, kepada Dian di kontrakannya di Jojoran, Kelurahan Airlangga, Gubeng, Selasa (3/12/2019).

Chandra mengatakan, sejak bayi itu lahir, sebetulnya pihak Puskesmas Mojo Kecamatan Gubeng terus memberikan pendampingan kepada keluarga dan bayinya. Bahkan, sebelumnya mereka mendapat bantuan BPJS PBI (Penerima Bantuan Iuran) dan Program Keluarga Harapan (PKH).

“Sekarang kami dari DP5A juga melakukan intervensi bantuan berupa pemberdayaan ekonomi kepada ananda Dian agar ke depannya bisa mandiri secara ekonomi,” kata Chandra usai menyerahkan tali asih di Jalan Jojoran, Kelurahan Airlangga, Kecamatan Gubeng, Surabaya.

Chandra mengatakan, Dian berkeinginan bisa berwirausaha sembari menjaga sang buah hati. Makanya, kemudian Pemkot Surabaya menyiapkan intervensi berupa pemberdayaan ekonomi kepada Dian.

“Adik Dian ini kan ke depan juga harus mandiri dan kuat secara ekonomi, dia inginnya bisa jualan online, makanya kita siapkan untuk itu,” ujarnya.

Selain pendampingan berupa pemberdayaan ekonomi, pihaknya memastikan juga terus melakukan monitoring kondisi psikologi Dian. Tim Psikolog dari Puspaga (Pusat Pembelajaran Keluarga) Surabaya beserta pihak Puskemas juga terus melakukan pendampingan, pengawalan, dan pemantauan psikologi klien beserta kesehatan sang buah hati.

“Jadi hari ini juga ada penyerahan secara simbolis dari Puskesmas Mojo ke Puskesmas Gunungsari, sehingga pendampingan, pengawalan dan pemantauan kepada klien itu langsung nyambung,” katanya.

Menurutnya, karena saat ini Dian sudah mulai pindah tempat tinggal di Rusunawa (Rumah Susun Sederhana Sewa) Gunungsari, makanya kemudian pihak Puskesmas Mojo menyerahkan tugas pendampingan itu kepada jajaran Puskesmas Gunungsari. Tujuannya, agar pendampingan yang dilakukan pihak puskesmas terus nyambung.

“Saat ini kondisi psikologi dari ananda sendiri sudah mulai bangkit, karena juga banyak intervensi bantuan dari berbagai pihak, dan ini modal yang bagus karena ketika dia (Dian, red) sakit ini akan nyambung ke bayi,” ungkapnya.

Sementara itu, Rahmawati Dwi Anggraini salah satu Tim Psikolog dari Puspaga Surabaya menjelaskan, jika dilihat saat ini, kondisi Dian sudah lebih kuat dari sebelumnya. Bahkan, interaksi Dian dengan orang lain saat ini juga lebih baik.

“Namun sekilas, ananda (Dian, red) memang terlihat tegar, karena yang namanya sedih atau kecewa itu pasti juga ada,” kata Rahmawati. (bid/tin/dwi)

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs