Jumat, 22 November 2024

BSN Sosialisasikan SNI Tentang Bencana di Selatan Pulau Jawa

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Zakiyah (berkerudung) saat berada di Banyuwangi dalam sosialisasi SNI tentang bencana. Foto: Humas BSN

Badan Standardisasi Nasional (BSN) dukung langkah nyata Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melindungi masyarakat yang berisiko rawan Tsunami di 584 desa dan kelurahan sepanjang kawasan pantai selatan Pulau Jawa.

Dukungan BSN dengan mensosialisasikan pentingnya menerapkan SNI 8357:2017 Desa dan kelurahan tangguh bencana ke desa dan kelurahan tersebut. Penerapan SNI ini cukup penting. Sebab, desa dan kelurahan akan memiliki acuan yang jelas bagaimana memitigasi bencana termasuk kemungkinan dampak Tsunami.

Zakiyah Deputi Bidang Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian BSN, menyampaikan bahwa Indonesia yang merupakan negara rawan bencana perlu dilakukan pengelolaan yang baik terhadap risiko bencana.

“Dengan menerapkan SNI 8357:2017, diharapkan dapat menghindari, mencegah, mengurangi dampak bahaya dan kesiapsiagaan bencana di daerah rawan bencana. Kami sangat mendukung dan mendorong penuh langkah BNPB dan desa tangguh bencana,” terang Zakiyah saat pelepasan Ekspedisi Destana Tsunami di Banyuwangi, Jawa Timur.

Secara simbolis Zakiyah, menyerahkan bola ketangguhan ber-SNI kepada Kepala Desa di Banyuwangi, mengatakan bahwa SNI 8357:2017 menetapkan indikator desa dan kelurahan tangguh bencana yakni memiliki indikator dasar dan hasil.

Sosialisasi SNI ini akan mengikuti program BNPB dalam kegiatan Ekspedisi Destana Tsunami, yang akan singgah di desa-desa sepanjang pantai selatan Pulau Jawa. Selain sosialisasi SNI, bersama Tim Penilai juga akan melakukan penilaian awal tingkat kesiapan Desa dan Kelurahan atas pemenuhan beberapa indikator yang ditetapkan.

Roadmap ke depan, menurut BNPB, adalah tahun 2019 ini dilaksanakan ekspedisi Destana Tsunami untuk mengetahui tingkat ketangguhan 584 desa dan kelurahan yang ada di daerah rawan Tsunami.

Tahun 2020-2022 dilaksanakan penguatan ketangguhan pada desa dan kelurahan tersebut dengan KKN Tematik Destana oleh Universitas Lokal, APBN [BNPB dan K/L], APBD [BPBD dan OPD], Dana Desa, CSR lembaga usaha dan yang lainnya.

Dan pada tahun 2023 dilaksanakan pengukuran ketangguhan desa dan kelurahan, untuk memastikan peningkatan ketangguhannya.

Kegiatan yang berlangsung selama 34 hari mulai 12 Juli 2019 sampai 17 Agustus 2019 di mulai dari Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Kemudian berlanjut ke barat sampai dengan Kabupaten Serang, Banten ini merupakan kegiatan sinergi bersama dengan BNPB, BSN, Kemendagri, Kominfo, BMKG, organisasi kemasyarakatan, serta PMI.

Melalui penerapan SNI 8357:2017 dan Ekspedisi Destana Tsunami diharapkan dapat memperkuat ketangguhan masyarakat di daerah rawan bencana serta dapat mengurangi resiko yang terjadi akibat yang ditimbulkan dari bencana seperti menimbulkan penderitaan, peningkatan jumlah penyandang disabilitas dan hilangnya nyawa, kerugian, dan kerusakan asset orang-perorangan/ swasata/Negara.(tok/rst

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs