Sampai hari ini, Jumat (26/7/2019), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim sudah mengirimkan air bersih ke 172 desa di 20 kabupaten di Jawa Timur.
Suban wahyudiono Kepala BPBD Provinsi Jawa Timur mengatakan, suplai air bersih dilakukan karena daerah itu mengalami kekeringan akibat musim kemarau 2019.
Bekerja sama dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), BPBD Jatim menyuplai air bersih untuk desa-desa kekeringan antara 5.000-6.000 liter per tangki per hari.
Sejak awal Juni lalu, total pengiriman air yang terdata sebanyak 3.685 tangki ke ratusan desa di 78 kecamatan. Sebanyak 2.571 tangki biayanya ditanggung Pemda setempat, 1.114 tangki ditanggung Pemprov Jatim.
Kabupaten terbanyak yang menerima suplai air bersih adalah Kabupaten Pasuruan. Sudah 1.035 tangki yang dikirimkan ke 21 desa di enam kecamatan di kabupaten itu.
“Masalahnya, ada sejumlah desa yang lokasinya memang tidak terjangkau oleh kendaraan. Itu desa-desa yang ada di dataran tinggi,” ujarnya.
Contohnya di desa Blu’uran, Kecamatan Karang Penang, Kabupaten Sampang. Ada sebuah pondok pesantren yang meliburkan 250 orang santrinya karena tidak ada air.
Lokasi desa ini berada di dataran tinggi yang sulit terjangkau truk tangki. Selain itu, pengeboran sumur sulit dilakukan karena sumber air yang cukup dalam.
Langkah jangka panjang, BPBD Jawa Timur bekerja sama dengan instansi akan menyediakan sumur bor atau embung-embung air di desa-desa sulit terjangkau itu.
“Kami sudah koordinasi dengan Pak Sekda dan dinas terkait. ESDM dan PU Cipta Karya untuk geolistrik dan pengeboran sumur. Embung nanti dengan PU Sumber Daya Air,” ujarnya.
Sebelumnya, Suban menyebutkan, sampai hari ini sudah ada 15 Kabupaten di Jawa Timur yang menyatakan status siaga darurat kekeringan.
Sejumlah wilayah di 15 kabupaten itu mengalami kering kritis. Kondisi ketika sumber air bersih di sebuah daerah paling dekat berjarak lebih dari 3 kilometer.
Tidak hanya itu, ketersediaan air bersih di daerah kering kritis juga cukup memprihatinkan. Kurang dari 10 liter per orang setiap harinya.
Berdasarkan data BPBD terbaru, dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur 28 kabupaten terdata mengalami kekeringan. Ada 24 kabupaten di antaranya kering kritis.(den/tin/ipg)