Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kabupaten Halmahera Barat (Halbar), Maluku Utara (Malut) belum menerima laporan adanya kerusakan fisik atau korban jiwa akibat gempa 6,3 Skala Richter (SR) mengguncang daerah itu pada, Minggu (24/3/2019).
“Memang seluruh posko yang dihubungi belum ada laporan adanya kerusakan fisik maupun korban jiwa akibat gempa tadi,” kata Sofyan salah seorang staf BPBD Halbar, dilansir Antara, Minggu (24/3/2019).
Gempa tersebut sempat membuat warga Jailolo dan wilayah lainnya di kabupaten Halbar berhamburan ke luar rumah karena getarannya cukup terasa.
Menurut dia, gempa 6,3 SR itu tidak mengganggu aktivitas warga di Halbar dan mereka sudah terbiasa mengalami guncangan gempa. Termasuk pada beberapa waktu lalu yang sempat mengakibatkan kerusakan sejumlah rumah dan fasilitas umum lainnya.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat, gempa berkedalaman 10 KM itu terasa hingga ke beberapa wilayah dengan intensitas beragam. Sebab, gempa terasa hingga wilayah Manado, Sulawesi Utara (Sulut).
Gempa tersebut diirasakan (MMI) III Ternate, III Weda, III Jailolo, III-IV Manado, III-IV Tondano, III-IV Bitung, II-III Tahuna, II-III Siau, II-III Bolang.
Selain itu, skala MMI II artinya getaran gempa dirasakan oleh beberapa orang serta benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Skala III artinya getaran dirasakan nyata dalam rumah, seakan-akan ada truk berlalu dan skala IV MMI artinya gempa pada siang hari dirasakan banyak orang di dalam rumah, beberapa orang di luar dan bahkan bisa membuat gerabah pecah atau jendela dan pintu berderik hingga dinding rumah berbunyi.
Kendati demikian, gempa terjadi di 139 km barat laut Jailolo dilaporkan tidak berpotensi tsunami.(ant/tin/dwi)