Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Kelas II Tanjung Perak Surabaya meminta masyarakat Jawa Timur yang tinggal dan beraktivitas di daerah pesisir mewaspadai peluang terjadinya gelombang tinggi
Peringatan dini ini berlaku mulai Senin (19/8/2019) sampai Rabu (21/8/2019) pukul 07.00 WIB.
BMKG menjelaskan, gelombang tinggi berpeluang terjadi karena terdapat pusat tekanan rendah 1008 hPa di Samudera Pasifik, timur Filipina.
Sekadar diketahui, pola angin di wilayah utara ekuator umumnya dari Tenggara ke Barat Daya dengan kecepatan 4 – 25 knot, sedangkan di wilayah selatan ekuator umumnya dari Timur ke Tenggara dengan kecepatan 4 – 30 knot.
Rendahnya tekanan udara tersebut membuat kecepatan angin di Perairan Kep. Tanimbar, Perairan Kep. Kai hingga Aru, Perairan Fakfak sampai Kaimana, dan Laut Arafuru, mencapai kecepatan tertingginya.
Kondisi ini mengakibatkan peningkatan peluang tinggi gelombang 1,25 – 2,5 meter di Laut Jawa bagian timur; 2,5 – 4,0 meter di perairan selatan Jawa Timur; dan 4,0 – 6,0 meter di Samudera Hindia selatan Jawa Timur.
Harap diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran:
– Perahu Nelayan (Kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 m).
– Kapal Tongkang (Kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 m).
– Kapal Ferry (Kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 m).
– Kapal Ukuran Besar seperti Kapal Kargo/Kapal Pesiar (Kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4,0 m).(iss/ipg)