Dukung langkah internasionalisasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) helat program Joint Staff Mobility Asean European Academic University Network (Asea Uninet) yang dilaksanakan Selasa (10/9/2019) sampai dengan Senin (16/9/2019).
Pada kegiatan tersebut, ITS melalui Direktorat Hubungan Internasional atau ITS International Office (ITS IO) mengkoodinir pertemuan yang dihadiri para staf Kantor Urusan Internasional (KUI) dari berbagai universitas dalam negeri maupun luar negeri.
Asea Uninet dibentuk sejak tahun 1994 oleh universitas-universitas dari Austria, Indonesia, Thailand dan Vietnam dalam Austrian South East Asian University Network. Sampai saat ini lebih dari 80 universitas yang berasal dari 18 negara telah bergabung dalam jaringan tersebut.
Dr Maria Anityasari ST MEngSc., Direktur Hubungan Internasional ITS, mengakui bahwa hal ini merupakan kesempatan yang baik bagi ITS dalam menjalin hubungan internasional dengan perguruan tinggi lain terkait mobilitas. “Pasalnya, hanya pada aspek riset saja yang telah berhasil terlaksanakan sampai saat ini,” terang Maria.
Faktanya, lanjut Maria, hubungan dalam hal riset sebagian besar pesertanya hanya berasal dari para dosen dan mahasiswa program doktoral (S-3). Sehingga, ITS yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair) dan Universitas Udayana (Unud) dalam penyelenggaraan kegiatan ini berharap agar bisa terbentuk sebuah program pertukaran mahasiswa bagi jenjang sarjana (S-1).
Dosen Departemen Teknik Industri ITS tersebut juga menceritakan, sebenarnya kegiatan ini telah direncanakan oleh ITS sejak dua tahun yang lalu. “Namun baru bisa terlaksana sekarang ini,” kata Maria.
Nantinya, lanjut Maria, seluruh peserta yang berasal dari empat negara tersebut (Austria, Indonesia, Thailand dan Vietnam) akan berdiskusi dan memberikan materi untuk merumuskan suatu program. Kegiatan ini akan dilaksanakan di kampus ITS, Unair, dan Unud.
Sementara itu, Bambang Pramujati ST MScEng PhD., Wakil Rektor IV Bidang Inovasi, Kerja Sama, Kealumnian, dan Hubungan Internasional ITS, menerangkan, dalam era global saat ini, memang peran dari international office sangat penting.
“Sehingga, harapannya kegiatan yang melibatkan beberapa universitas ini dapat mewujudkan kerja sama yang lebih besar dan posisi kita juga akan menjadi lebih baik lagi nantinya,” pungkas Bambang yang juga dosen Departemen Teknik Mesin ini.(tok/dwi)