Angka kecelakaan di Jawa Timur pada Operasi Zebra Semeru 2019 yang digelar 23 Oktober-5 November naik 11 persen dari tahun 2018 lalu.
Operasi ini ada 8 sasaran yakni helm SNI, lawan arus, pemakaian handphone, pengaruh alkohol, di bawah umur, batas kecepatan, safety belt dan surat-surat kendaraan.
Kombes Pol Budi Indra Dermawan Dirlantas Polda Jawa Timur mengatakan, pada tahun 2019 terjadi 234 kasus kecelakaan sedangkan tahun 2018 terjadi 211 kasus kecelakaan.
“Untuk jumlah korban meninggal dunia mengalami penurunan dari 42 orang menjadi 37 orang. Untuk korban luka berat sama 30:30 dan korban luka ringan naik dari 248 orang menjadi 276 orang,” kata Budi Indra pada Radio Suara Surabaya.
Terkait penyebab naiknya jumlah kecelakaan, lanjut Budi, karena infrastruktur tidak bertambah tapi jumlah kendaraan terus bertambah.
“Masyarakat masih perlu diedukasi tertib berlalu lintas agar bisa menekan fatalitas kecelakaan. Tapi selama operasi zebra di Jatim ini tidak ada kecelakaan menonjol yang menyebabkan 5 orang meninggal dalam 1 kejadian,” ujar dia.
Sementara itu, terkait pelanggaran pemakaian helm selama Operasi Zebra Semeru 2019 di Jatim ini, lanjut dia, mengalami penurunan 12 persen.
“Kalau tahun kemarin jumlahnya 31.373 orang sekarang menjadi 27.615 orang. Untuk pelanggar di bawah umur dari 35.140 orang dan sekarang jadi 26.961 orang,” ujarnya.
Budi berharap dengan Operasi Zebra Semeru 2019 ini masyarakat bisa lebih tertib ke depannya. (dwi/ipg)