Terkait meningkatnya aktivitas Gunung Anak Krakatau dan simpang siurnya kabar akan adanya tsunami susulan, sejumlah warga pengungsi di Pasauran, Kabupaten Serang Banten mendatangi Kantor Pos Pemantauan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Gunung Anak Krakatau.
Menanggapi hal tersebut, PVMBG Gunung Anak Krakatau memastikan potensi membahayakan hanya terjadi dalam radius 5 km di sekitaran pusat Gunung Anak Krakatau. Seperti dilansir dari Antara, Sabtu (5/1/2019).
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga menjelaskan sampai saat ini aktivitas Gunung Anak Krakatau kembali meningkat. Untuk itu pihaknya mengimbau masyarakat untuk tidak mendekat ke bibir laut, dengan radius 500 meter dari bibir pantai.
Musa Julius, salah satu petugas BMKG mengatakan untuk informasi cuaca, gunung api, dan gempa bumi, pihaknya masih menginformasikan sesuai tugas masing-masing. “Untuk BMKG menginformasikan cuaca, beserta potensi gempa sedangkan Pihak Geologi memberikan info mengenai gunung api,” imbuhnya.
Imbauan masih diberikan menyusul gelombang pasang masih terjadi sampai Sabtu Sore. Dia juga mengimbau masyarakat untuk tidak panik. (ant/dim)