Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mengusut dugaan korupsi yang tengah dilakukan, walau dua orang penyidiknya mengalami penganiayaan dalam melaksanakan tugasnya.
Febri Diansyah Juru Bicara KPK mengatakan, penyidik akan menganalisa data-data yang sudah ada sebagai tindak lanjut informasi dari masyarakat.
Tapi, Febri tidak menjelaskan detail apakah benar indikasi korupsi itu terkait pejabat eksekutif dan legistatif di Provinsi Papua.
“Publik tentu ingin KPK tetap bekerja untuk menangani perkara pokoknya. Kami pastikan, dalam kondisi seperti ini, selain melakukan mitigasi, perkara pokoknya juga akan terus kami telusuri,” ujarnya di Kantor KPK, Jakarta Selatan, Senin (5/2/2019).
Sekadar diketahui, dua Penyidik KPK menjadi korban pengeroyokan karena ketahuan mengambil foto suasana rapat yang dihadiri Gubernur Papua, Ketua DPRD Papua, sekretaris daerah dan sejumlah pimpinan SKPD di Hotel Borobudur, Jakarta.
Kabarnya, dua orang penyidik dari internal KPK itu mengalami luka cukup serius berupa retak pada hidung dan luka sobekan pada wajah. Sehingga, dokter harus melakukan operasi medis.
Diduga, pelaku pengeroyokan adalah sejumlah pengawal pejabat dari Papua.
Atas aksi brutal itu, pihak KPK sudah melapor ke Polda Metro Jaya, dengan melampirkan sejumlah bukti visual seperti foto, dan hasil visum rumah sakit. (rid/tin/ipg)