Ribuan massa aksi yang berasal dari paguyuban pedagang Hi-Tech Mall, Surabaya kembali menggelar aksi di depan Kantor Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya pada Selasa (26/2/2019). Mereka menuntut Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya agar membatalkan rencana pengosongan mall yang ada dikawasan Jalan Kusuma Bangsa, Surabaya tersebut.
Sugianto Koordinator Paguyuban Pedagang Hi-Tech Mall mengatakan, aksi ini merupakan aksi ketiga kalinya sejak tanggal 7 dan 18 Februari 2019. Ia menegaskan, aksi kali ini harus berhasil menemui Tri Rismaharini Walikota Surabaya.
“Sudah tiga kali kita aksi, tapi tidak pernah ditemui oleh Bu Risma. Hari ini harus ditemui. Kita bertekad menolak pengosongan gedung Hi-Tech Mall,” ujarnya ketika ditemui di sela-sela aksi pada Selasa (26/2/2109).
Aksi ini merupakan respon dari rencana Pemkot Surabaya yang akan membangun gedung kesenian di area mall Hi-Tech Mall. Sugianto menegaskan, pedagang di Hi-Tech mall sepakat untuk tidak mau pindah dari Mall IT tersebut.
“Tidak, kita tetap disana (Hi-Tech Mall, red). Ari-ari saya sudah nancap disana,” tegasnya.
Sebaliknya, Pemkot Surabaya meminta para pedagang di Hi-Tech Mall Jalan Kusuma Bangsa Surabaya tidak perlu risau. Sebab, Pemkot tetap memperhatikan nasib pedagang.
Eri Cahyadi Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya pada Senin (18/2/2019) lalu mengatakan, kalau pun ada investor yang masuk setelah kontrak PT Sasana Boga selesai pada Maret 2019 nanti, Pemkot menyarankan kepada para pedagang agar tetap ada di Hi-Tech Mall.
Sebelumnya, pada pukul 10.00 WIB, massa aksi ini juga menggelar orasi di depan gedung Hi-Tech Mall, Surabaya. Sekitar pukul 11.00 WIB, ribuan massa aksi bergeser ke kantor Pemkot Surabaya untuk bertemu dengan Tri Rismaharini Walikota Surabaya. (bas/rst)