Jumat, 22 November 2024

9,5 Hektare Hutan di Lereng Gunung Welirang Habis Terbakar

Laporan oleh Dwi Yuli Handayani
Bagikan
Kebakaran hutan terjadi di wilayah Tahura R. Soerjo, Desa Ketapanrame, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, sejak Senin (29/07/19). Foto: Fuad reporter Maja Mojokerto

Kebakaran hutan terjadi di wilayah Tahura R. Soerjo, Desa Ketapanrame, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, sejak Senin (29/7/2019). Sampai saat ini, sudah 9 hektar lebih hutan di lereng Gunung Welirang terbakar habis.

Muhammad Zaini Kepala Badan Penanggulangan Bencan Daerah Kabupaten Mojokerto saat dikonfirmasi mengatakan, kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) terpantau pertama kali terjadi di kawasan Tahura R. Soerjo blok Sawahan Prigen, Kabupaten Pasuruan, kemudian meluas hingga ke Mojokerto.

“Arah angin ke barat membuat api cepat meluas ke wilayah Mojokerto,’’ kata Zaini pada Fuad reporter Radio Maja Mojokerto.

Hingga Senin, kebakaran di wilayah Tahura R. Soerjo, di blok Patuk Wesi dan blok Kalijarak, Desa Ketapanrame, Kecamatan Trawas, mengakibatkan hektaran lahan ludes.

” Dari hasil rapat yang dilakukan bersama, luasan kebakaran hutan di wilayah Tahura R. Soerjo, sejak Senin, (29/07/19) hingga Rabu (3/7/2019) sore, seluas kurang lebih 9,5 hektar hutan yang terbakar,” tutur Zaini.

Belum diketahui pasti sumber kebakaran karhutla (kebakaran hutan dan lahan) ini. Namun, Zaini menyatakan, di dalam hutan yang terbakar di lereng gunung Welirang terdapat pepohonan langkah seperti cemara gunung, pakis, dan kebut, anggrong dan jati emas

Sebagai langkah tanggap darurat, sejak Senin (29/7/2019), petugas gabungan yang terdiri dari BPBD, Perhutani, Tahura R. Soerjo, warga setempat, komonitas trail, LPBI-NU, dan sejumlah potensi relawan dikerahkan ke lokasi.

Hingga Rabu sore mereka masih berjibaku melakukan pemadaman secara manual. Hasilnya, sekitar pukul 16.00 WIB titik api baru berhasil dijinakkan.

’’Tim dan potensi relawan sudah kembali ke pos masing-maisng dengan aman dan selamat,’’ terangnya. Sebagai antisipasi, petugas juga membuat sekat secara manual.

Tujuannya, agar saat terjadi kebakaran kembali api tidak semakin meluas. Sebab, dari inventarisasi sementara api tidak berada dalam satu titik. ’’Untuk wilayah pendakian Putuk Siwur ditutup sementara. Ini mengantisipasi titik api meluas ke wilayah Perhutani,’’ tegasnya.(fad/dwi

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs