Sabtu, 23 November 2024

76 Persen Pasien Kanker di Surabaya Bebas Nyeri

Laporan oleh Zumrotul Abidin
Bagikan
Prof dr Sunaryadi Tejawinata Bapak Paliatif Indonesia. Foto: dok./Abidin suarasurabaya.net

Prof dr R Sunaryadi Tejawinata Pembina Pusat Pengembangan Paliatif dan Bebas Nyeri RSUD dr Soetomo Surabaya mengatakan, dari 2.790 pasien kanker kronis di Surabaya 76,4 persen pasien kanker dinyatakan bebas dari nyeri.

Pencapain ini, kata Sunaryadi, juga berkat kolaborasi yang baik dengan Pemerintah Kota Surabaya. Setidaknya sampai saat ini, 163 kelurahan dan 63 Puskesmas terlibat aktif dalam memberikan perawatan paliatif kepada pasien kanker kronis. Hal ini sesuai komitmen bersama dalam mewujudkan Surabaya Bebas Nyeri Kanker yang dideklarasikan sejak tahun 2010 lalu.

“Kami ingin Surabaya bebas nyeri kanker. Para pasien kronis ditolong dulu nyerinya. Karena kenyerian itu lebih berat dari kematian itu sendiri,” ujarnya usai konferensi pers tentang acara konferensi Asia Pasific Hospice and Palliative Care (APHC) ke-13 di Kantor Bagian Humas Pemkot Surabaya, Kamis (1/8/2019).

Menurut Sunaryadi, perawatan paliatif sangat diperlukan di Indonesia. Karena lebih dari 50 persen pasien kanker secara nasional datang terlambat. Di Jatim sendiri 70 persen pasien kanker yang datang terlambat.

“Perawatan Paliatif adalah salah satu perawatan kesehatan dengan metode integrative. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas hidup yang terbaik bagi pasien dan keluarganya sejak diagnosa sampai akhir hayatnya, dan dukungan duka cita terhadap keluarganya,” katanya.

Febria Rachmanita Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya mengatakan, selain pelayanan paliatif di 63 pasien, perawatan paliatif juga dilakukan kepada pasien sampai ke rumah-rumah. Hingga pemberian susu dan makanan tambahan bagi pasien paliatif. Selain itu, pasien paliatif di Surabaya yang rumahnya masih kumuh dan belum sehat juga dilakukan rehab.

“Kita juga punya Taman Paliatif di Surabaya, setiap Sabtu dan Minggu rutin kegiatan untuk pasien-pasien paliatif serta beberapa rumah sakit pemerintah dan swasta di Surabaya juga sudah melakukan layanan paliatif,” katanya.

Sekadar diketahui, sebanyak 400 orang delegasi Tenaga Medis dari 26 negara menghadiri konferensi Asia Pasific Hospice and Palliative Care (APHC) ke-13 di Surabaya. Konferensi ini digelar di Grand City Surabaya selama empat hari dibuka sejak hari ini, Kamis (1/8/2019) sampai Minggu (4/8/2019).

Selama empat hari itu, peserta akan mengikuti kegiatan Simposium dan Lokakarya (Workshop) bersama kurang lebih 77 pakar paliatif dari berbagai negara.(bid)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs