Kombes Pol Asep Saputra Kepala Bagian Penerangan Umum Kepolisian Indonesia mengatakan polisi telah meminta keterangan 20 orang saksi dalam investigasi insiden pemadaman listrik massal di sebagian Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, dan DKI Jakarta, yang terjadi beberapa hari lalu.
“Polda Jawa Tengah yang melakukan penyelidikan ini berkolaborasi dengan Dittipiter, Ditsiber dan Puslabfor sudah melakukan pemeriksaan terhadap 20 saksi,” kata dia, di Jakarta, Jumat (9/8/2019).
Dilansir Antara, tim investigasi gabungan memiliki waktu dua pekan untuk mengungkap penyebab insiden padam listrik.
Tim gabungan yang dilibatkan dalam investigasi ini tidak hanya penyidik Badan Reserse Kriminal Kepolisian Indonesia, melainkan juga melibatkan sejumlah ahli dari kementerian, instansi terkait dan perguruan tinggi.
“Tim dari Bareskrim ada Ditsiber, Puslabfor, Inafis, kami juga menggandeng ahli dari BPPT, Kementerian ESDM, IPB, dan juga pakar kelistrikan Dr Reza,” kata Brigjen Pol Dedi Prasetyo Kepala Biro Penerangan Masyarakat Kepolisian Indonesia.
Tim gabungan akan mengumumkan hasil investigasi awal terkait insiden padam listrik massal di sebagian Pulau Jawa, pada pekan depan. Kemudian hasil investigasi secara komprehensif baru akan diumumkan di pekan berikutnya.
Sebelumnya, listrik di Jabodetabek, Jawa Barat dan Banten padam pada sejak pukul 11.48 WIB Minggu (4/8/2019) hingga malam hari dan bahkan di beberapa wilayah baru teraliri listrik pada siang keesokan harinya. Pemadaman listrik itu mengakibatkan sejumlah fasilitas dan transportasi publik terganggu seperti KRL dan MRT.
Tidak hanya itu, pancaran sinyal telefon bergerak dan data seluler melalui internet juga mati pada saat itu, sesuatu yang jarang terjadi. (ant/tin/ipg)