Sabtu, 23 November 2024

13 Negara Siap Ramaikan Surabaya Cross Culture

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Antiek Sugiharti Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata saat jumpa pers Rabu (17/7/2019) di Kantor Bagian Humas Kota Surabaya. Foto: Humas Pemkot Surabaya

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) kembali menggelar Cross Culture atau festival seni lintas budaya bertajuk Surabaya Cross Culture International Folk Art Festival. Event internasional yang bakal digelar pada 21-25 Juli 2019 tersebut merupakan tahun ke-15 sejak awal digelar.

Antiek Sugiharti Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) mengatakan tahun ini cross culture lebih ramai dibandingkan tahun sebelumnya. Sebab, sebanyak 13 negara akan memeriahkan festival ini. Dua diantara 13 negara itu merupakan sister city dengan Kota Surabaya.

“Nanti ada 248 peserta yang akan ikut berpartisipasi dari mancanegara. Kemudian 94 peserta dari dalam negeri lintas provinsi,” ujarnya saat jumpa pers Rabu (17/7/2019) di Kantor Bagian Humas Kota Surabaya.

13 Negara tersebut diantaranya adalah Jepang, India, Polandia, Ceko,Timor Leste, Bulgaria, Uzbekistan, Russia, Mexico, Thailand, Italy, Busan, Guangzhou,. Sementara itu 5 lintas provisnis diantaranya Kabupaten Banggai, Pangkalpinang, Kota Solok, Jawa Barat, Mengwi.

“Jadi totalnya 359 peserta yang berpartisipasi dari dalam maupun luar negeri. Kami mencoba membuat sesuatu baru lagi agar di tiap eventnya lebih menarik. Biasanya dibuka dengan Festival Remo dan Yosakoi di Balai Kota, kali ini digelar dengan cara yang berbeda,” kata Antiek seperti dalam edaran pers yang diterima suarasurabaya.net, Jumat (19/7/2019).

Antiek menjelaskan konsep yang berbeda tersebut diantaranya penampilan tidak seperti tahun lalu dari para delegasi. Selain itu, akan ada workshop khusus yang melibatkan masyarakat umum, sehingga nantinya masyarakat dapat gabung untuk mengikuti workshop.

“Ya workshop yang melibatkan masyarakat umum ini memang melibatkan masyarakat luas, berbeda sekali memang,” ujar Antiek.

Acara yang dinilai memiliki dampak ekonomi yang cukup besar ini, diharapkan mampu menarik dan mengembangkan perekonomian khususnya bagi warga Kota Surabaya. Dampak ekonomi itu dapat dirasakan oleh hotel-hotel, restoran, transportasi, dan souvenir.

Adapun rangkaian acara yang berlangsung lima hari tersebut, di antaranya Minggu, 21 Juli 2019. Pembukaan dan parade peserta dari Jalan Tunjungan menggunakan becak hias menuju Balai Kota, pukul 08.00-10.00 WIB.

Rutenya yaitu (start) Jalan Tunjungan – Gubernur Suryo – Yos Sudarso – Walikota Mustajab – Sedap Malam – (finish) kediaman Wali Kota Surabaya.

Kemudian Senin, 22 Juli 2019 peserta akan berkunjung ke Monumen Tugu Pahlawan, Museum BI, House of Sampoerna pukul 08.00-12.30 WIB, setelah itu sore harinya akan ada tampilan Seni di Taman Bungkul pukul 18.00- 12.00 WIB.

Berikutnya, Selasa 23 Juli 2019, Workshop di Balai Pemuda sisi barat pukul 09.00-14.00 WIB. Dilanjut dengan tampilan seni di G-Walk Citraraya pukul 18.30-22.00 WIB.

Keesokan harinya Rabu, 24 Juli 2019 Penanaman Pohon pukul 08.00-12.00 WIB di Taman Hiburan Pantai (THP) Kenjeran. Tampilan Seni di Ciputra World dan Royal Plaza pukul 18.30-21.00 WIB.(iss)

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
35o
Kurs