Polrestabes Surabaya menargetkan seluruh pelayanan bisa terintegrasi dengan teknologi informasi pada 1 Juli 2019 mendatang.
Kombes Pol Sandi Nugroho Kapolrestabes Surabaya mengatakan, untuk saat ini pelayanan berbasis teknologi sudah ada di Polrestabes Surabaya. Tapi belum terintegrasi dengan semua pelayanan.
“Karena itu dicoba merangkum semua pelayanan dalam satu tempat di aplikasi Polrestabes Surabaya. Targetnya 1 Juli bisa dilaunching,” kata Sandi pada Radio Suara Surabaya.
Selama 1 bulan ini, kata Sandi, pihaknya mengamati banyak pelayanan di Polrestabes Surabaya pada intinya semua sudah baik. Bahkan mendapat penghargaan paling tinggi di Kemenpar RB untuk pelayanan prima pada masyarakat. Unsur ini menjadi pemikiran untuk pelayanan masih ada antrean baik SIM, SKCK dan pelayanan lainnya di SPKT.
“Adanya antrean ini membuat pelayanan lebih lama. Masyarakat punya kesibukan lain yang harus dibantu petugas agar bisa lebih cepat dan akurat. Nah ini akan dibantu dengan teknologi,” ujar dia.
Sementara itu, lanjut Sandi, untuk layanan cashless sudah diterapkan juga di kepolisian. Semua pembayaran di bank, ditambah pelayanan online masyarakat bertemu polisi semakin minim. Ini sebagai antisipasi adanya transaksional di luar yang seharusnya waktu memberikan pelayanan.
“Goalnya dengan integrasi ini, ketika masyarakt berhubungan dengan polisi maka sistem online yang dituju. Tidak perlu bingung siapa yang harus dihubungi. Pelayanan 24 juam dan ada operator yang menangani,” pungkasnya. (dwi)