Menyusul ditetapkannya Jawa Timur sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit difteri, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi melakukan program Outbreak Response Immunization atau ORI. Program ini dicanangkan Pemkab Banyuwangi bekerjasama dengan LPM UNAIR Surabaya dan UNICEF Indonesia.
Armunanto Perwakilan UNICEF Indonesia untuk Pulau Jawa, dalam sambutan acara Sweeping dan Pelaksanaan imunisasi difteri Banyuwangi di Puskesmas Klatak, Sabtu (22/12/2018), mengapresiasi pencapaian indikator kesehatan terutama ibu dan anak di wilayah Banyuwangi selama tahun 2018.
Menurut Armunanto, berkembangnya wisata Banyuwangi juga didukung sektor kesehatan, yang mana, masing-masing Puskesmas selalu ada inovasi. Salah satunya mempertahankan keberadaan 54 qVCT, yang merupakan alat pendeteksi HIV-AIDS di puskesmas dan lapas.
Selain itu, Pemkab juga melakukan sweeping imunisasi difteri dari rumah ke rumah, sekolah, bahkan pasar dan pusat perbelanjaan. Aksi ini menargetkan, agar semua anak di Banyuwangi mendapat imunisasi, yang merupakan hak dasar setiap anak di Indonesia.
Dinobatkannya Banyuwangi sebagai center of excellent program kesehatan, diharapkan bisa jadi contoh daerah lain di Jawa Timur.
Menurutnya, sudah saatnya Banyuwangi dilihat dunia sebagai kabupaten tujuan wisata yang prioritaskan melindungi warganya dari berbagai virus, utamanya anak-anak dan ibu-ibu.(ayu/tin)