Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar upacara dalam rangka Peringatan Hari Pahlawan ke-73 dan Hari Kesehatan Nasional ke-54, yang dilaksanakan di Taman Surya Balai Kota, Sabtu, (10/11/2018). Dalam kesempatan ini, Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya bertindak sebagai inspektur upacara.
Turut hadir dalam momen ini, Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Surabaya, jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Surabaya, pejuang veteran, dan pekerja sosial masyarakat. Hadir juga sebagai peserta upacara ribuan pelajar SD dan SMP dari berbagai sekolah di Surabaya.
Di sela-sela upacara, awalnya dibacakan pesan-pesan Pahlawan Nasional. Di antaranya Moh. Yamin, Jenderal Sudirman, Abdul Muis, Pangeran Mangkunagara I, Gubernur Suryo, Pattimura, Ki Hajar Dewantara, dan Silas Papare. Kemudian, dilanjutkan dengan amanat pembina upacara yang dibacakan oleh Wali Kota Risma.
Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya ikut serta dalam penampilan teaterikal Merah Putih dari 600 siswa-siswi se-Surabaya. Foto: Humas Pemkot Surabaya
Dalam amanatnya, Wali Kota Risma membacakan pidato dari Menteri Sosial. Ia menyampaikan pesan penting bahwa kegiatan Peringatan Hari Pahlawan bukan semata sebuah acara, namun harus sarat makna. Bukan hanya sebagai prosesi, namun substansi setiap peringatan Hari Pahlawan harus dapat menggali dan memunculkan semangat baru dalam implementasi nilai-nilai kepahlawanan dalam kehidupan sehari-hari.
“Untuk itu, kiranya seluruh rangkaian kegiatan peringatan Hari Pahlawan harus menjadi energi dan semangat baru mewarisi nilai perjuangan dan patriotism dalam membangun bangsa Indonesia,” kata Wali Kota Risma dalam pidato Menteri Sosial.
Selanjutnya, dalam amanatnya Wali Kota Risma berpesan agar peringatan Hari Pahlawan, menjadi momentum bagi bangsa lndonesia untuk melakukan introspeksi diri. Sampai seberapa jauh setiap komponen bangsa dapat mewarisi nilai-nilai kepahlawanan, melanjutkan perjuangan, mengisi kemerdekaan demi mencapai Negara Kesatuan Republik Indonesia yang sejahtera, adil dan makmur.
“Pada hakekatnya setiap perjuangan pasti ada hasilnya namun tidak ada kata akhir/berhenti untuk berjuang. Setiap etape perjuangan, berlanjut pada etape perjuangan berikutnya sesuai tuntutan lingkungan strategis,” ujar Wali Kota Risma.
Penampilan siswa-siswi Surabaya. Foto: Humas Pemkot Surabaya
Wali kota perempuan pertama di Surabaya ini juga mengatakan setiap zaman pasti ada pahlawannya dan setiap pahlawan pasti berkiprah di eranya. Terkait dengan hal tersebut, bangsa Indonesia memerlukan pahlawan baru. “Indonesia saat ini membutuhkan sosok yang berdedikasi dan berprestasi pada bidangnya untuk memajukan negeri ini,” imbuhnya.
Terlebih lagi, lanjut dia, dibutuhkan sosok pemuda lndonesia sebagai generasi penerus yang mempunyai jiwa patriotisme, pantang menyerah, berdisiplin, berkarakter menguasai ilmu pengetahuan dan keterampilan di bidangnya. Negeri ini membutuhkan pemuda yang kokoh dengan jati dirinya, mempunyai karater lokal yang luhur, percaya diri dan peka terhadap permasalahan sosial. Sehingga mampu terlibat dalam usaha-usaha kesejahteraan sosial, memberikan pelayanan sosial bagi mereka yang membutuhkan pertolongan sosial.
“Pada akhirnya, melalui momentum Peringatan Hari Pahlawan, saya mengajak marilah kita berbuat yang terbaik bagi bangsa ini. Mari berkontribusi bagi kemajuan bangsa,” tuturnya.
Setelah amanat selesai, dilanjutkan dengan penyerahan penghargaan kepada 90 warga dan lembaga di Surabaya yang dianggap punya andil prestasi terhadap kemajuan kota. Di akhir acara, peserta upacara disuguhkan dengan penampilan teatrikal Merah Putih dari 600 siswa-siswi se-Surabaya. Selain itu, acara juga dimeriahkan dengan pertunjukan senam cuci tangan bersama 500 pelajar SD Surabaya. (iss/ipg)