Lyan Kurniawati istri Syachrul Idrus (Anto) tidak menyangka, pertemuannya dengan suaminya di Yogyakarta beberapa waktu lalu menjadi pertemuan terakhirnya. Karena setelah mendapat panggilan dari Basarnas, Anto memutuskan untuk berangkat ke Jakarta membantu proses evakuasi jatuhnya pesawat Lion Air JT 610, di perairan Tanjung Karawang, Jabar.
Lyan mengakui, ada yang berbeda dengan keberangkatan suaminya saat itu. Meskipun Anto sudah beberapa kali mengikuti misi kemanusiaan, Lyan merasa berat melepas kepergian suaminya ke Jakarta. Hal itu dia tuangkan dalam sebuah status, yang ia unggah melalui media sosial facebook.
“Entah kenapa, saya merasa berat melepas suami saya waktu itu. Nggak ngomong langsung, saya update status di facebook saya,” ungkap Lyan, Sabtu (3/11/2018).
Almarhum Syachrul Idrus (Anto) beserta Lyan Kurniawati, sang istri. Foto: Istimewa
Lyan mengatakan, dalam hal misi kemanusiaan suaminya tidak akan menolaknya. Meskipun dirinya telah berulang kali sempat memintanya untuk tidak berangkat. Diakuinya, Anto memang sosok yang memiliki jiwa sosial yang tinggi. Apapun akan dia lakukan, meskipun itu bukan keahliannya.
“Seperti yang di Palu, itu kan didarat. Kata dia, ‘entah saya mau bawa cangkul, atau alat lainnya tidak apa-apa. Yang penting bisa bantu-bantu. Meskipun tidak kenal, apalagi itu musibah besar. Saya ingin menjadi manusia yang bermanfaat’. Itu yang tidak bisa saya lupakan dari kata-kata suami saya,” jelasnya.
Lyan mengungkapkan, suaminya memang memiliki hobi menyelam yang sudah ditekuni selama 10 tahunan. Segala peralatan menyelam, juga ada dimilikinya. Bahkan, dia juga terdaftar sebagai penyelam profesional dan memiliki lisensi sebagai instruktur menyelam.
Hanya saja dengan serangkaian kegiatannya yang cukup padat itu, kata dia, sekitar 3 bulan Anto tidak menyelam. Hal itu juga menjadi kekhawatirannya dan merasa berat untuk melepas suaminya berangkat ke Jakarta.
“Kalau hobi itu sudah lama. Sekitar 10 tahunan. Dengan keahlian itu, dia sering menawarkan diri untuk membantu Basarnas. Dia juga punya lisensi. Cuma memang sudah lama tidak menyelam, ada sekitar 3 bulanan,” kata dia. (ang/tin)