Budi Waseso: Penting Sinergi Pramuka dengan Kementerian dan Lembaga Pemerintah

Komisaris Jenderal Polisi (Purnawirawan) Budi Waseso, pagi hari ini dilantik sebagai Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Praja Muda Karana (Pramuka) periode 2018-2023.

Upacara pelantikan yang digelar di Lapangan Tengah Komplek Istana Kepresidenan Jakarta itu, dipimpin Joko Widodo Presiden.

Usai menjalani rangkaian proses pelantikan, mantan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) yang akrab disapa Buwas, mengungkapkan rencana kerja Kwarnas Pramuka di bawah kepemimpinannya.

Salah satu fokusnya, kata Buwas, mengupayakan sinergi antara Pramuka dengan kementerian/lembaga pemerintah.

Nantinya, sinergi itu akan disesuaikan dengan bidang-bidang yang ada di Kwarnas Pramuka.

“Dalam Surat Keputusan Presiden, kepengurusan Kwarnas Pramuka dengan perangkatnya sudah berhubungan langsung dengan kementerian/lembaga terkait sesuai bidangnya,” kata Buwas di Istana Negara, Jakarta, Kamis (27/12/2018).

Budi Waseso mengambil contoh, bidang ketahanan pangan bisa bersinergi dengan Kementerian Pertanian, Badan Urusan Logistik (Bulog), dengan Kementerian Desa, dan Kementerian Perindustrian.

Kemudian, di bidang Bela Negara, Pramuka bisa bersinergi dengan Kementerian Pertahanan, TNI dan Polri.

“Misalnya, bidang ketahanan pangan terkait dengan Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Kementerian Pertanian, Kementerian Koperasi, Kementerian Perindustrian. Bela Negara, kita kerja sama dengan Kemhan, TNI dan Polri. Itu semua sesuai dengan program pemerintah,” imbunnya.

Untuk mewujudkan sinergi itu, nantinya para calon instruktur Pramuka akan mendapatkan pelatihan dari kementerian/lembaga pemerintah terkait, di Pusdiklat Pramuka, kawasan Cibubur, Jakarta Timur.

Sekadar diketahui, Budi Waseso terpilih sebagai Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dalam Musyawarah Nasional Pramuka, yang digelar di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Jumat (28/9/2018).

Lewat pemungutan suara, Buwas yang tercatat masih aktif sebagai Bulog, mendapatkan dukungan lebih banyak ketimbang dua orang pesaingnya, Adhyaksa Dault (calon petahana) dan Prof. Dr. Jana Anggadiredja tenaga pengajar di Lemhanas. (rid/dim/ipg)