Sabtu, 23 November 2024

Weather Information Display agar Nelayan Surabaya Aman Berlayar

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Irvan Wahyudrajat Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya saat mengenalkan WID kepada nelayan di Bulak, Kamis (29/11/2018). Foto: Humas Pemkot Surabaya

Sekitar 75 orang perwakilan kelompok nelayan Surabaya berkumpul di Sentra Ikan Bulak (SIB) Surabaya, Kamis (29/11/2018). Mereka mendengarkan penjelasan tentang Weather Information Display (WID).

WID adalah papan informasi cuaca digital yang baru-baru ini dipasang di kawasan sekitar pantai oleh Pemkot Surabaya yang bekerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Irvan Wahyudrajat Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya menyampaikan, layar videotron WID ini dipasang di tiga titik lokasi pesisir pantai Surabaya.

WID sudah terpasang di Tambat Labuh Sontoh Laut, Kelurahan Tambak Sarioso, Kecamatan Asemrowo. Dua lainnya di Taman Suroboyo dan Area Masjid Al Mabrur, Kelurahan Kedung Cowek, Kecamatan Bulak Surabaya.

“Tujuannya untuk memberikan transformasi data dan informasi prakiraan cuaca/iklim dalam format media digital sebagai layanan kepada para nelayan,” kata Irvan.

Irvan berharap WID menjadi media digital videotron dan aplikasi informasi awal prakiraan cuaca/iklim bagi para nelayan di tengah kondisi cuaca saat ini yang menurutnya terbilang ekstrem.

“Jadi, nelayan ketika memulai bekerja sudah dibekali informasi keselamatan maupun informasi cuaca,” terangnya.

WID, kata Irvan, dia harapkan juga menjadi media edukasi bagi masyarakat sekitar daerah pesisir Surabaya karena Pemkot Surabaya berniat melengkapi alat itu dengan berbagai informasi lain.

Pemkot Surabaya berencana memuat informasi tentang gempa, kondisi satelit dan event-event lain Pemkot Surabaya di WID yang tidak hanya bisa disaksikan nelayan, tapi juga masyarakat sekitar.

Selain mengenalkan WID Pemkot Surabaya pada kesempatan yang sama juga menggelar pembinaan keselamatan nelayan di lokasi yang sama.


Sejumlah perwakilan nelayan menerima Life Vest dari Pemkot Surabaya setelah mengikuti pelatihan keselamatan nelayan, Kamis (29/11/2018). Foto: Humas Pemkot Surabaya

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan kepada para nelayan agar tertib pelayaran demi mengurangi tingkat kecelakaan di laut.

Pesertanya tetap 75 orang perwakilan nelayan itu. Mereka mendengarkan sejumlah materi dari BMKG Maritim Tanjung Perak, Kesyahbandar Utama Tanjung Perak, Ditpolairud Polda Jatim, serta Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Timur.

M. Taswin Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Surabaya mengatakan, ada lima materi utama yang disampaikan masing-masing narasumber.

Pertama soal aspek keselamatan berlayar di laut. Juga tentang legalitas perizinan (pass kecil perahu) bagi nelayan, dan materi berkaitan pemanfaatan teknologi informasi dan peringatan dini.

Perawatan dan kelayakan kapal, baik kapal wisata maupun kapal nelayan juga disampaikan oleh pemateri. Terakhir, tentang strategi terkait pengembangan kawasan pesisir dan asuransi bagi para nelayan.

“Inti dari pembinaan nelayan ini, supaya (nelayan tahu) bagaimana cara mengatasi keadaan seperti ombaknya naik dan sebagainya,” kata Taswin disela-sela acara.

Taswin menuturkan, ada tiga hal penting yang ditekankan kepada para nelayan sebelum melakukan aktivitas di lautan. Pertama, mereka harus mendapatkan informasi terkait faktor alam, seperti kondisi cuaca, ombak dan angin. Kedua, teknis mengenai kapal. Lalu tentang faktor manusia.

Menurut dia, faktor manusia menjadi hal utama, sebab jika manusianya (nelayan) kurang disiplin, pastinya akan berpengaruh terhadap keselamatan ketika di lautan.

“Karena itu pelatihan ini diberikan. Harapannya, biar nelayan ini bisa mencari nafkah dalam kondisi aman. Baik pada waktu berangkat ke laut maupun kembalinya,” ujarnya.

Pada kesempatan ini, Pemkot Surabaya juga memberikan bantuan kepada para nelayan berupa alat-alat keselamatan ketika berlayar. Seperti life vest dan senter.(den/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs