Program Merdeka Dari Sampah (MDS) yang digagas Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, banyak direspon positif oleh warga Surabaya. Hal ini selaras dengan program Nasional yaitu Indonesia Bebas Sampah 2020, yang sangat baik untuk diwujudkan secara bersama.
Warga RT 01 RW 08 Kelurahan Gading, Kecamatan Tambaksari, Surabaya misalnya, yang bisa menuai hasil dari pengolahan dan pemilahan sampah tersebut. Bahkan, uang dari pemilahan sampah bisa dimanfaatkan untuk biaya rekreasi oleh warga.
Sudarto Ketua RT 01 RW 08 Kelurahan Gading, yang juga menjabat sebagai ketua Bank Sampah Euphorbia (BSE) mengatakan, hasil tabungan dari bank sampah, dalam setiap bulannya jika diglobalkan bisa mencapai rata-rata Rp850 ribu. Sedangkan dalam satu tahun, jika dikalikan bisa mencapai Rp10,2 juta.
Dari uang hasil Bank Sampah itu, kata Sudarto, para warga bisa menikmati liburan bersama keluarga. “Kemarin kami anggota bank sampah berwisata ke Yogyakarta, Insyaallah tahun depan kami akan mengadakan wisata lagi,” ujarnya, Senin (23/4/2018).
Sudarto menceritakan, Bank Sampah Euphorbia (BSE) berdiri sejak tahun 2010. Anggotanya merupakan warga RT 01 RW 08 Kelurahan Gading. Sekitar 50 orang dari total 75 KK (Kartu Keluarga) yang tergabung dalam anggota BSE ini.
“Setiap bulannya masing-masing warga akan mendatangi BSE untuk menyetorkan sampah dari hasil limbah rumah tangga,” kata Sudarto.
Sampah yang telah disetor oleh warga tersebut, kata Sudarto, kemudian dipilah menjadi dua bagian, sampah kering dan basah. Untuk sampah kering, akan dimasukkan ke dalam Bank Sampah. Sedangkan sampah basah, dijadikan sebagai pupuk kompos.
Dari hasil setoran sampah kering tersebut, Sudarto menjelaskan, selanjutnya oleh bank sampah akan dikonversikan ke dalam bentuk rupiah dan uangnya masuk ke dalam buku kas tabungan masing-masing anggota.
“Hasilnya bervariasi, ada yang dapat Rp30 ribu ada yang Rp70 ribu. Banyaknya rupiah tergantung dari rajinnya warga mengumpulkan sampah dan hasilnya ditabung untuk biaya rekreasi warga,” katanya.
Menurut Sudarto, dengan adanya program bank sampah tersebut, bisa menjadi solusi alternatif lain dalam mengurangi tumpukan sampah di setiap Tempat Pembuangan Sampah (TPS).
Dia bercerita, sebelum ada bank sampah, pembuangan sampah bisa mencapai satu minggu dua kali. Sedangkan sekarang, satu minggu satu kali dan itupun tidak sampai penuh satu gerobak.
Sekadar diketahui, dalam awarding Surabaya Green and Clean tahun 2013, Bank Sampah Euphorbia pernah menyabet penghargaan Best of The Best. Hal ini yang kemudian menjadi pemacu semangat baru bagi warga RT 01 RW 08 Kelurahan Gading, untuk terus melakukan pengelolaan dan pemilihan sampah limbah rumah tangga.
Yang terpenting, kata Sudarto, kehadiran BSE ini menimbulkan efek yang positif di masyarakat. Sampah bisa dikelola dengan baik, sehingga kampung menjadi lebih bersih dan nyaman. Seluruh warga pun menjadi semakin sadar dengan pengelolaan sampah, mulai dari anak-anak, remaja hingga para orang tua, menjadi makin sadar bersama-sama saling menjaga lingkungan. (bid/iss/ipg)