AKBP Leonardus Simarmata Wakapolrestabes Surabaya memprediksi situasi menjelang Natal 2018 berlangsung aman dan kondusif. Namun, ia mengaku Polrestabes Surabaya selalu bersikap tidak underestimate pada situasi apapun. AKBP Leonardus menyampaikan pesan Kapolrestabes Surabaya, bahwa seluruh jajaran Polrestabes Surabaya harus overestimate dalam pengamanan.
Pada perayaan natal tahun ini, Polrestabes Surabaya akan menjaga 355 lokasi gereja yang tersebar di Surabaya dan 34 di antaranya akan disterilisasi. Pemilihan gereja yang akan disterilisasi memperhatikan luasan gereja dan jumlah umat Kristiani yang ada di gereja itu.
Pada acara Temu Polrestabes Surabaya dengan Pengurus Gereja se-Kota Surabaya membahas persiapan pengamanan ibadah Natal 2018 di Mapolrestabes Surabaya pada Selasa (4/12/2018), AKBP Leonardus mengatakan, sterilisasi tidak akan mengganggu prosesi apapun yang ada di Gereja,
“Sterilisasi hanya beberapa jam dan sebelum kegiatan. Dari temen-teman Brimob (Brigadir Mobil, red). Mohon kerjasamanya, kita tidak ingin mengambil resiko,” katanya di depan para pengurus gereja se-Surabaya tersebut.
Ia menyebut, langkah ini diambil untuk menjamin agar umat Kristiani bisa beribadah dengan nyaman. Ia juga berharap, setelah pertemuan tersebut, Polrestabes Surabaya diberikan jadwal pelaksanaan ibadah menjelang dan selama perayaan Natal 2018 di masing-masing gereja. Ia mengaku, jadwal menjadi sesuatu yang penting dan krusial dalam pengamanan.
“Hari apa, jam berapa, lokasinya dimana, siapa pendeta atau romo yang memimpin,” katanya.
Ia menjelaskan, dalam teknis pengamanan yang diatur dalam SOP (Standar Operasional Prosedur), Polrestabes Surabaya harus bisa memastikan kegiatan akan berjalan aman dan tidak ada gangguan apapun.
Ia juga mengingatkan, agar pengurus gereja secara proaktif melaporkan kepada petugas kepolisian jika ada sesuatu yang mencurigakan. Ia menyebut, kondisi bisa aman jika masyarakat turut berperan aktif.
“Jadi kalau ada yang mencurigakan, monggo Bapak dan Ibu menyampaikan kepada petugas kepolisian. (Jika takut keliru, red) Bisa ditanyakan ke perwira pengendali di tiap gereja untuk menghindari orang-orang yang mengaku sebagai polisi,” katanya. (bas/dim/ipg)