Pimpinan Taman Kanak-kanak (TK) Kartika Kota Probolinggo meminta maaf, atas penggunaan atribut cadar warna hitam dan replika senjata maupun pedang, yang digunakan oleh murid-muridnya, saat mengikuti pawai budaya tingkat TK se-Kota Probolinggo, Sabtu (18/8/2018).
Dalam jumpa pers yang digelar hari ini, Hartatik Kepala TK Kartika V menegaskan bahwa pihaknya tidak bermaksud menanamkan pemahaman radikalisme ataupun kekerasan pada anak didiknya. Terkait penggunaan atribut itu, pihaknya mengklaim hanya merefleksikan perjuangan Rasulullah, yang menjadi temanya dalam pawai tahun ini.
Selain itu, kata dia, kostum tersebut dipilih karena alasan memanfaatkan properti yang ada di sekolahnya. Dengan begitu, pihaknya tidak perlu lagi menyewa kostum. Pemilihan tema tersebut, dia akui juga dilakukan secara spontanitas, tanpa ada tujuan yang mengarah ke tindakan melanggar hukum.
“Kami tidak punya pemikiran atau tujuan untuk menanamkan kekerasan kepada anak-anak. Hanya merefleksikan perjuangan Rasulullah, untuk menanamkan keimanan kepada mereka. Kami meminta maaf kepada masyarakat Indoneisa, khususunya Probolinggo, atas kegiatan tersebut,” kata Hartatik, saat memberikan klarifikasi kepada sejumlah awak media, Sabtu (18/8/2018).
Permintaan maaf itu, juga disaksikan oleh AKBP Alfian Nurrizal Kapolres Kota Probolinggo, Letkol Kav. Depri Rio Saransi Dadim 0820 Probolinggo, dan Supaiani Ketua Panitia Pawai Budaya. Dalam hal ini, pihak kepolisian menilai bahwa panitia pawai yaitu Disdikpora Kota Probolinggo lalai dalam mengontrol kostum para peserta.
Konferensi pers terkait pawai anak-anak menggunakan cadar dan replika senjata. Foto: Istimewa
Sebelumnya, di media sosial sempat digemparkan dengan beredarnya foto pawai yang diperankan anak-anak TK Kartika, yang di bawah naungan Kodim 0820 Probolinggo. Mereka menggunakan atribut cadar hitam dan membawa replika senjata atau pedang.
Akibatnya, foto tersebut banyak menuai kontroversi dan keresahan dari masyarakat, yang mengaitkan bahwa atribut tersebut identik dengan kalangan radikalis atau terorisme. (ang/iss)