Minggu, 24 November 2024

Unusa dan Pemprov Teken Kerja Sama di Bidang Tenaga Kerja

Laporan oleh Zumrotul Abidin
Bagikan
Soekarwo Gubernur Jatim bersama Prof Ahmad Jazidie Rektor Unusa di lingkungan kampus, Jumat (23/3/2018). Foto: Abidin suarasurabaya.net

Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) menandatangani nota kerja sama dengan Pemprov Jatim. Penandatanganan dilakukan Soekarwo Gubernur Jatim bersama Prof Ahmad Jazidie Rektor Unusa di lingkungan kampus, Jumat (23/3/2018).

Soekarwo Gubernur Jatim mengatakan, MoU yang dilakukan ini merupakan kerja sama yang baik di bidang pendidikan dan tenaga kerja. Sebab, Pemprov belum bisa memenuhi kuota permintaan tenaga kerja di keahlian tertentu.

Kerjasama bisa dilakukan dengan link and match melalui Balai Latihan Kerja milik Pemprov Jatim.

“Kami memang kekurangan tenaga kerja. Di Tuban kemarin ada permintaan 351 kami tidak bisa mengisi. Itu tenaga kerja Middle Skill Label,” ujarnya di Kampus Unusa.

Selain di Unusa, Pemprov juga menjalin kerjasama di kampus-kampus lain di Jatim. Selama ini secara total jumlah pengangguran di Jatim sebanyak 4 persen atau 840 ribu orang. Menurut Soekarwo ini masih rendah dibanding pengangguran nasional 5,7 persen.

“Pengangguran 4 persen itu rendah lho, dibanding nasional masih 5,7 persen,” kata Soekarwo.

Sementara itu, Prof Muhammad Nuh Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (Yarsis) mengatakan, bahwa Unusa merupakan perguruan tinggi swasta yang cepat dalam peningkatan akreditasinya. Di tahun kelima berjalan, Unusa sudah mendapat akreditasi B.

Menurut M. Nuh, Yayasan NU ini ingin mengelola SDM sebaik mungkin. Pihak Yayasan memiliki target di tahun 2045, organisasi di bawah NU bisa memiliki kontribusi riil untuk bangsa. Untuk target lainnya, di 100 tahun NU pada 2026, Yayasan bertekad membuat bangga para pendiri NU yang telah wafat.

“Di 100 tahun NU nanti, kami ingin berkhidmat bisa membuat Masyayikh NU bisa tersenyum dalam kuburnya,” katanya.

M. Nuh menegaskan bahwa dirinya sama sekali tidak percaya, kalau tahun 2030 Indonesia akan bubar. Menurutnya, justru di tahun itu masa kejayaan Indonesia telah tiba. (bid/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Minggu, 24 November 2024
31o
Kurs