Universitas Brawijaya (UB) Malang berupaya mengembangkan jenis buah durian unggulan dari Kasembon dan Ngantang, Kabupaten Malang, menjadi varietas baru, yakni durian Bontang.
Prof Sumeru Ashari Direktur Agro Techno Park Cangar dan Jatikerto UB Malang di Malang, Rabu (21/3/2018) mengemukakan durian Bontang yang dikembangkannya di atas lahan seluas dua hektare di Durian Research Center Ngantang itu ada lima jenis dan semuanya merupakan varietas baru.
“Lima varietas baru yang kami kembangkan ini rata-rata ditanam dari biji, namun ada juga yang menggunakan sistem cangkok bagi durian yang belum menghasilkan rasa sesuai harapan. Lima jenis durian baru itu adalah durian Jingga, Arab, Sepanjang Musim, Cikrak dan Hibrida,” katanya seperti dilansir Antara.
Saat ini, lanjutnya, ada 127 pohon durian di Ngantang. Dari pohon-pohon itu terus diupayakan menjadi durian unggulan, terutama soal rasa, dari yang tidak istimewa menjadi istimewa, termasuk daging buah durian, sebab penikmat durian saat ini tidak hanya menginginkan durian dengan rasa manis dan tebal saja, tetapi kekhasan rasa dan warna yang menarik.
Sumeru menerangkan keunggulan durian Jingga, di antaranya adalah warnanya yang bagus, kuning, dengan rasa yang juga manis. Sepanjang Musim cocok untuk indukan, Arab juga unggul di warna, Hibrida perpaduan durian Montong dan Lai asal Kalimantan yang berwarna merah, sehingga warna perpaduannya menjadi pink. Sedangkan durian Cikrak bisa dua kali atau lebih panen dalam satu tahun.
“Potensi pengembangan durian Bontang dengan lima varietas baru ini sangat besar, apalagi petani durian di kawasan Ngantang dan Kasembon juga mulai menanam jenis durian yang kami kembangkan. Harapan kami, Kabupaten Malang ke depan bisa menjadi sentra durian unggulan nasional,” ujarnya.
Menurut Semeru, tanaman durian hasil penelitian UB sudah layak dijadikan bibit unggul. Ke depan, bibit unggul durian tersebut akan disertifikatkan sehingga pengembangannya diharapkan bisa lebih pesat.
“Mudah-mudahan tahun depan bisa kami daftarkan ke pendaftaran varietas tanaman (PVT),” ucapnya. (ant/ino)