Sabtu, 23 November 2024

Umat Hindu Rayakan Hari Suci Galungan

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Ilustrasi. Umat Hindu Dharma di Bali merayakan Hari Raya Galungan. Foto: Google

Umat Hindu Dharma di Bali merayakan kemenangan Dharma (kebaikan) melawan Adharma (keburukan) pada Hari Suci Galungan, Rabu (30/5/2018).

Jalan-jalan raya Kota Denpasar lengang karena seluruh perkantoran instansi pemerintah dan swasta di Pulau Dewata libur (fakultatif) selama tiga hari berturut-turut 29-31 Mei untuk perayaan keagamaan tersebut.

Pajangan penjor di depan pintu-pintu rumah warga Pulau Dewata menandai perayaan yang berlangsung setiap 210 hari sekali itu, sementara para pria, orang-orang mengenakan busana adat didominasi warna putih dan dan para perempuan menjunjung sesaji ke Pura atau tempat suci keluarga (merajan) untuk mengadakan persembahyangan.

Made Mangku Pastika Gubernur Bali mengingatkan umat Hindu untuk menjadikan Hari Suci Galungan sebagai momentum untuk bersyukur dan meningkatkan kualitas diri.

I Gusti Ayu Mas Sumatri Bupati Karangasem dan I Wayan Artha Dipa, wakilnya, mengajak seluruh umat Hindu memanfaatkannya untuk meningkatkan kesucian pikiran, perkataan, maupun perilaku serta “sradha bakti” ke hadapan Ida Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa.

“Mari jadikan momentum Hari raya Suci Galungan dan Kuningan sebagai hari raya yang benar-benar mampu mengendalikan sifat-sifat keburukan (kebinatangan) dalam diri untuk menjadi sifat-sifat kebaikan (kedewaan), sehingga kemenangan Dharma yang sesungguhnya dapat diwujudkan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Ayu Mas Sumatri, seperti dilansir Antara.

I Putu Artha Bupati Jembrana mengimbau umat menerapkan makna Galungan dan Kuningan dalam kehidupan sehari-hari untuk menciptakan kehidupan yang sejahtera, rukun dan harmonis.

“Perayaan Galungan serta Kuningan menjadi sarana masyarakat untuk menjaga toleransi dan harmonisasi hubungan antarmanusia,” ujarnya.(ant/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
28o
Kurs