Sejumlah perwakilan UNICEF organisasi PBB di bidang anak dan perempuan mengunjungi Mal Pelayanan Publik di Gedung Siola, jalan Tujungan, Surabaya, Selasa, (27/11/2018) untuk menindaklanjuti komitmen bersama Pemerintah Kota Surabaya dengan pemerintah kota di Asia Pasific dan UNICEF.
Komitmen itu disepakati dalam momentum Growing Up Urban Surabaya pada Mei 2018 lalu, terutama pada sesi Child Friendly City pada pertemuan 7th UCLG ASPAC Congress 2018 pada September 2018 lalu.
Beberapa perwakilan yang berkunjung ke Siola di antaranya Caroline Den Dulk, Chief of Communication UNICEF Regional Office untuk East Asia Pacific dan Marc Vergara, Chief of Communication and Public Advocacy UNICEF Indonesia, juga Arie Rukmantara Kepala Perwakilan UNICEF Indonesia wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur.
M. Taswin Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkot Surabaya menyambut perwakilan UNICEF ini. Dia mengatakan, kunjungan UNICEF kali ini untuk mempelajari tiga hal; pelayanan administrasi kependudukan untuk anak dan keluarga, sistematika kerja dan operasi Command Center 112 Kota Surabaya, dan bertemu dengan beberapa pelaku usaha muda di bidang teknologi digital di Koridor.
“Kami sudah menyampaikan sekilas tentang tiga hal itu dan selanjutnya mereka langsung diajak berkunjung ke beberapa fasilitas public itu,” kata Taswin seusai melakukan pertemuan dan memberikan penjelasan kepada kedua perwakilan UNICEF itu.
Menurut Taswin, beberapa fasilitas yang akan dipelajari itu memang menjadi salah satu andalan Surabaya, baik di dalam maupun di luar negeri. Bahkan, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini seringkali menjelaskan berbagai inovasi itu saat menjadi pembicara.
Seusai pertemuan, sejumlah perwakilan UNICEF itu langsung diajak meninjau ruangan Command Center 112. Di pusat komando itu, perwakilan UNICEF mendapatkan detail penjelasan tentang sistem kerja Command Center 112 dari jajaran Pemkot Surabaya.
Setelah puas melihat Command Center 112, mereka meninjau ruangan pelayanan anak berkebutuhan khusus serta Puspaga.
Selanjutnya, mereka diajak ke Koridor untuk berdiskusi dengan para pelaku startup di Surabaya. Beberapa perwakilan ini pun terlihat cair ketika berdiskusi dengan anak muda yang semuanya sudah memiliki startup.
Anak muda ini juga menjelaskan berbagai fasilitas Pemkot Surabaya yang telah diberikan kepada mereka untuk terus berinovasi dan berkarya.
Setelah itu, mereka juga melihat Mal Pelayanan Publik, termasuk pelayanan administrasi kependudukan, baik bagi masyarakat Surabaya maupun bagi anak-anak dan keluarga yang terkenal cepat dan singkat.
Caroline Den Dulk Chief of Communication dari UNICEF Regional Office untuk East Asia dan Pacific mengakui, berbagai fasilitas di Gedung Siola ini sangat keren, baik dari segi gedungnya maupun penjamuannya.
“Keren banget bisa ke sini, dari gedungnya dan juga menjamu orang yang datang ke sini. Ini sangat menarik,” katanya.
Pada kesempatan itu, dia juga memuji sistem kerja Command Center 112 yang bisa membantu berbagai masalah di Kota Surabaya.
“CC room keren banget karena bisa mengawasi kota dari sini. Koridor itu juga sangat keren karena anak muda bisa belajar dan bisa mengembangkan startupnya,” ujarnya.
Dia pun mengakui, berbagai inovasi yang ada di Gedung Siola, termasuk Koridor dan Command Center 112, bisa menjadi contoh yang baik untuk bisa diterapkan pula di daerah lain.
“Pelajaran yang bisa dicontoh adalah cara kerja Koridor yang mengajak anak-anak muda untuk membangun masa depan kota dan negara. Bagaimana mereka membangun dan mengembangkan bisnis, dan ini adalah contoh yang baik untuk bisa diterapkan di daerah lain,” katanya.(den/dim/ipg)