Budi Karya Sumadi Menteri Perhubungan mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan berbagai langkah untuk menjamin ketersediaan angkutan umum yang layak buat masyarakat calon pemudik.
Menurutnya, angkutan jalur darat masih menjadi favorit pemudik di Pulau Jawa yang akan merayakan lebaran di luar kota/kampung halamannya.
“Angkutan yang seru memang angkutan darat. Kereta api sudah terjual habis tiketnya. Saya minta Dirut PT KAI untuk menjaga kualitas dengan menepati waktu keberangkatan dan tiba di tujuan,” ujarnya di Gedung DPR RI, Jakarta Selatan, Rabu (6/6/2018).
Untuk mobil pribadi yang digunakan mudik, lanjut Budi, diperkirakan tiap tahunnya bertambah 10 sampai 16 persen. Sedangkan sepeda motor bertambah sekitar 30 persen.
“Kemenhub bertugas untuk mengatur pertumbuhan itu supaya mereka yang mudik menggunakan kendaraan pribadi khususnya sepeda motor bisa beralih menjadi penumpang bus,” imbuhnya.
Mempertimbangkan tingginya risiko kecelakaan dialami pemudik yang menggunakan sepeda motor, Menhub mengimbau masyarakat bisa mempertimbangkan jarak tempuh dengan bijak.
“Kalau jarak kampung halamannya lebih dari 60 km, sebaiknya jangan menaiki sepeda motor,” imbaunya.
Salah satu faktor penting untuk menjaga keamanan penumpang bus adalah kondisi kendaraan yang prima. Maka dari itu, Menhub meminta operator bus angkutan mudik memastikan kendaraannya terutama fungsi pengereman berfungsi dengan baik.
“Untuk jalan tol yang sudah operasional mau pun yang masih fungsional, infrastruktur itu kondisinya sangat baik dan layak untuk arus mudik,” ungkap mantan Dirut PT Angkasa Pura II itu.
Tapi, Menhub minta masyarakat jangan menganggap jalanan yang tersedia cuma jalan tol. Khusus pemudik dari arah barat menuju timur Pulau Jawa, masih ada alternatif melewati jalur Pantai Utara (Pantura) atau Pantai Selatan (Pansela). (rid/ipg)