Sabtu, 23 November 2024

Tomohon Akui Kerukunan Umat Beragama di Surabaya

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Syerly Adelyn Sompotan Wakil Wali Kota Tomohon saat bertukar suvenir dengan Hendro Gunawan Sekretaris Kota Surabaya, di Balai Kota Surabaya, Selasa (23/10/2018). Foto: Humas Pemkot Surabaya

Syerly Adelyn Sompotan Wakil Wali Kota Tomohon, Sulawesi Utara dan Dewan Penasehat Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Tomohon mengakui kerukunan umat beragama yang terjaga dengan baik di Surabaya.

Menurutnya, kerukunan umat beragama di Surabaya sudah diakui dunia. Buktinya, dia menyebutkan tentang keberadaan enam rumah ibadah yang berdampingan di Sumur Welut, Lakarsantri.

“Itu contoh nyata kerukunan umat beragama di Surabaya,” ujar Sherly saat ditemui Hendro Gunawan Sekretaris Daerah Kota Surabaya, di Balai Kota Surabaya, Selasa (23/10/2018).

Dia pun menyampaikan maksud dan tujuan kunjungan kerjanya ke Surabaya, yakni untuk belajar bagaimana menjaga kerukunan umat beragama di Kota Surabaya.

“Saya harap hasil kunker ini bisa memperkokoh kerukunan umat beragama sekaligus mencegah konflik di Kota Tomohon,” katanya dalam keterangan pers yang diterima suarasurabaya.net.

Hendro menjelaskan, untuk menjaga kerukunan umat beragama di Surabaya Pemkot melibatkan semua unsur. Baik Kejaksaan, kepolisian, TNI, tokoh masyarakat, pemuka agama, juga LSM.

“Tujuannya, supaya banyak sumbangsih ide yang diterima untuk tujuan yang sama, yaitu menjaga kerukunan umat beragama di Surabaya,” kata Hendro.

Dia mencontohkan bagaimana forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) dan FKUB Surabaya menghadapi darurat kerukunan beragama pascateror bom tiga gereja.

Jajaran Forpimda dan FKUB, kata Hendro, bersinergi melakukan sosialisasi, pendekatan, serta pendampingan kepada korban dan masyarakat hingga di tingkat kecamatan dan kelurahan.

“Nilai kerugian materiel para korban semuanya ditanggung Pemkot Surabaya, melibatkan seluruh elemen. Itu yang membuat Surabaya cepat bangkit,” katanya.

Hendro juga mencontohkan, bagaimana setiap elemen masyarakat beragama dalam beberapa kegiatan keagamaan, saling bahu membahu membantu pengamanan.

Saat ada ibadah gereja, GP Anshor yang menjadi salah satu bagian dari ormas keislaman menjaga gereja untuk merekatkan kerukunan antar umat beragama. Demikian juga sebaliknya.

Muhammad Yazid Ketua FKUB Surabaya mengatakan, cara pandang warga Surabaya dalam menyikapi kerukunan umat beragama sudah sangat dewasa.

Terbukti ketika Surabaya diguncang bom, setiap masyarakat tanpa membeda-bedakan agama mendukung satu sama lain agar bangkit bersama-sama.

FKUB Kota Surabaya, kata Yazid, seringkali mengadakan forum group discussion (FGD) melibatkan pemuda lintas agama untuk mengantisipasi gerakan-gerakan radikal.

Selain itu, FKUB juga menggandeng ibu-ibu dengan wadah dialog perempuan lintas agama, dengan tujuan menambah wawasan mereka tentang kerukunan umat beragama.

“Jadi kalau ada gesekan atau provokasi bertujuan memecah belah kerukunan beragama, mereka semua bisa mem-filter atau menyikapi hal itu dengan bijaksana,” katanya.

Joy Palilingan Ketua FKUB Kota Tomohon mengaku tertarik dengan program FGD melibatkan pemuda lintas agama dan dialog wanita lintas agama di Surabaya.

“Kami akan tindaklanjuti ilmu yang kami dapat dari Kota Surabaya untuk kami terapkan di Tomohon demi menjaga kedamaian dan kerukunan beragama,” katanya.(den/ipg)

Berita Terkait

TERKINI POPULER TERPILIH
Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
33o
Kurs