Menjelang keberangkatannya, Tim Robotika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dibekali masukan positif dari para pembimbing serta oleh Prof Ir Joni Hermana MScEs PhD Rektor ITS, di Gedung Pusat Robotika ITS, Kamis (26/4/2018).
Pembekalan ini sekaligus pelepasan secara resmi kontingen ITS di ajang Kontes Robot Indonesia (KRI) Regional IV yang akan berlangsung di Politeknik Negeri Malang (Polinema), pada 1-3 Mei mendatang.
Rudy Dikairono, koordinator pembimbing Tim Robotika ITS menyampaikan, kelima tim sudah siap 90 persen untuk berlaga secara teknis. “Kami akan menyempurnakan yang masih bisa dimaksimalkan dan selebihnya berdoa agar mendapatkan hasil yang terbaik,” terang Rudy Dikairono.
Kelima tim yang akan berangkat adalah tim KRAI (Kontes Robot ABU Indonesia), KRPAI (Kontes Robot Pemadam Api Indonesia), KRSTI (Kontes Robot Seni Tari Indonesia), KRSBI (Kontes Robot Sepak Bola Indonesia) Humanoid dan KRSBI Beroda yang terdiri dari 50 mahasiswa ITS.
Pria yang akrab disapa Rudy ini juga menjelaskan, berdasarkan catatan kompetisi KRI Regional dan Nasional tahun 2017, lima tim ini mengalami kemajuan yang signifikan terutama segi kecepatan. Berkaca dari pengalaman tahun 2017 juga, Rudy berharap timnya tidak boleh terlalu percaya diri.
“Oleh karena itu, semua anggota tim juga sudah kami bekali mental yang kuat agar dapat menyesuaikan situasi dan kondisi yang tidak diinginkan nantinya,” tambah Rudy.
Dalam kesempatan yang sama, Rektor ITS juga berpesan kepada para tim bahwa sebagai seorang juara harus mampu menghadapi segala kesulitan yang muncul. “Sebagai seorang juara factor-faktor eksternal yang muncul saat bertanding bukan suatu alasan,” kata Joni Hermana Rektor ITS.
Orang nomor satu di ITS ini juga menyampaikan, kita tidak semata-mata mengejar juara tapi sebagai bentuk tanggung jawab kepada Indonesia sebagai kampus terdepan dalam hal teknologi khususnya robotika dengan menjadi juara agar dapat mewakili Indonesia di kancah internasional.
“Agar tidak sembarang tim atau universitas yang menjadi wakil Indonesia yang hanya mengandalkan keberuntungan,” tegas Joni.
Untuk kategori KRSTI nantinya mengusung tema tari Remo, yang disesuaikan juga untuk tema secara nasional nantinya. Sedangkan untuk KRAI tahun ini mengambil tema bernama Lempar Bola Berkah, di mana robot diharuskan bisa mengambil bola berekor dan melemparkannya melalui lubang yang cukup tinggi.
Tema ini diselaraskan dengan tema yang telah ditentukan oleh ABU Robocon 2018 tingkat internasional yang akan diselenggarakan di Vietnam yaitu NÉM CÒN, suatu permainan tradisional masyarakat Vietnam.(tok/den)