Setibanya di Bandara Mutiara Sis Al Jufri, Kota Palu pada Minggu (30/9/2018), Joko Widodo Presiden langsung memimpin rapat terbatas (ratas) dengan sejumlah jajarannya terkait bencana gempa dan tsunami yang melanda Sulawesi Tengah.
Tiba pada pukul 13.06 WITA, Presiden disambut oleh Wiranto Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Hadi Tjahjanto Panglima TNI Marsekal, dan Tito Karnavian Kapolri Jenderal. Selain itu, tampak juga Longki Djanggola Gubernur Sulawesi Tengah, Brigjen Pol Ermi Widyatno Kapolda Sulteng, dan Tiopan Aritonang Pangdam XIII/Merdeka Mayjen TNI.
Presiden kemudian menuju ruangan yang berada di bandara dan langsung rapat terbatas.
Setelah ratas, Presiden yang mengenakan jaket loreng hijau-hitam TNI, kemudian memberikan arahan kepada prajurit TNI di pelataran atau teras bandara. Secara khusus, dirinya meminta kesiapan para prajurit TNI untuk bekerja keras dalam tahapan evakuasi.
Selain evakuasi, Jokowi juga meminta kesiapan para anggota TNI untuk membantu proses rehabilitasi dan rekonstruksi di Sulawesi Tengah ini.
“Juga bekerja keras bersama-sama dengan masyarakat, dengan seluruh komponen Polri, masyarakat dan seluruh lembaga dan kementerian agar kita semuanya bisa segera menyelesaikan persoalan yang ada di provinsi Sulawesi Tengah ini,” ujar Jokowi Presiden berdasarkan rilis yang diterima suarasurabaya.net.
Dari bandara, Presiden dan rombongan langsung bergerak untuk meninjau sejumlah titik yang terdampak bencana.
Titik pertama yang dituju adalah Perumnas Balaroa dan tiba pada pukul 13.55 WITA. Di lokasi ini, Presiden meninjau lokasi reruntuhan bangunan dan menyerahkan bantuan.
Setelah itu, titik berikutnya yang akan ditinjau Presiden adalah Pantai Talise. Pantai ini merupakan tempat wisata utama di Palu dan terdampak tsunami paling parah.
Selanjutnya Presiden akan menuju Rumah Sakit Undata dan terakhir Presiden akan meninjau posko pengungsi di Lapangan Vatulemo.(jos/tin)