Empat jenazah dievakuasi dari lumpur di sekitar masjid di Desa Mpanau, Kecamatan Birumaru, Kabupaten Sigi, dekat perbatasan Kelurahan Petobo, Kecamatan Petobo, Palu Selatan, Sabtu (6/10/2018).
Ada tiga jenazah perempuan, satu di antaranya lansia, dan seorang balita yang tidak diketahui jenis kelaminnya.
Petugas Tim SAR Gabungan yang beroperasi di Birumaru perbatasan Petobo menyebutkan, salah satu perempuan itu masih mendekap balita yang diduga anaknya.
Ada sebagian warga yang datang ke lokasi evakuasi untuk melihat jenazah itu. Mereka sedang mencari keluarganya. Salah satu di antara mereka mengenali perempuan lansia itu, yang merupakan neneknya.
“Sudah, saya serahkan saja jenazahnya. Nanti saya ikut ke pekuburan,” ujarnya kepada petugas Tim SAR Gabungan.
Sampai saat ini, proses pencarian dan evakuasi masih dilakukan. Enam alat berat terus berjalan membuka akses ke lokasi terdampak likuifaksi.
Andriadi warga di desa Mpanau, Birumaru mengatakan, lumpur yang sampai di desa itu datang dari daerah Petobo saat terjadinya gempa berkekuatan 7,7 skala richter Jumat 28 September lalu.
Andriadi mengatakan, saat ini warga yang selamat dari bencana ini, juga warga yang tidak sampai terdampak likuifaksi sebagian besar juga mengungsi karena rumahnya rusak.
Selain itu, mereka juga ketakutan karena belum ada pernyataan aman dari BMKG, bahwa likuifaksi sudah tidak akan terjadi lagi.
Cukup banyak warga yang mengungsi di kawasan Desa Ranggulalo, Kecamatan Birumaru, Sigi. Jumlahnya mencapai lebih dari 1.900 orang.
Cukup banyak warga yang mengeluhkan bantuan yang kurang lancar mereka terima, sementara persediaan makanan semakin menipis.(den/bid/ipg)