Jumat, 22 November 2024

Temuan Ratusan KIP di Kios Laundry, Polisi Periksa Kurir

Laporan oleh Anggi Widya Permani
Bagikan
Kombes Pol Rudi Setiawan Kapolrestabes Surabaya memeriksa karung yang berisi 643 Kartu Indonesia Pintar (KIP) di kios laundry di kawasan Sukolilo, Surabaya, Jumat (23/3/2018). Foto: Anggy suarasurabaya.net

Polisi terus mendalami kasus penemuan sebuah karung yang berisi 643 Kartu Indonesia Pintar (KIP) di kios laundry di kawasan Sukolilo, Surabaya. Kali ini, polisi telah memeriksa Zahri Hamid (32), seorang kurir yang sebelumnya bertanggung jawab untuk mendistribusikan KIP di dua kelurahan, yaitu Keputih dan Gebang Putih.

Kombes Pol Rudi Setiawan Kapolrestabes Surabaya mengatakan, dari hasil pemeriksaan, Hamid mengaku lalai saat menjalankan tugasnya.

Hal itu bermula ketika PT. Satria Antaran Prima (SAP) yang menjadi vendor pengiriman KIP menugaskan Hamid mendistribusikan 643 KIP dengan rincian 220 di Kelurahan Gebang Putih dan 423 di Kelurahan Keputih. Namun pendistribusian KIP itu gagal, karena mengalami kendala.

“Saat mendistribusikannya, Hamid mengaku mengalami kendala di dua kelurahan. Kendalanya yaitu dari petugas kelurahan tidak ada yang berani untuk mendampingi atau memberikan rekomendasi kepada Hamid, untuk mendistribusikan KIP kepada penerimanya. Karena tidak berhasil didistribusikan, akhirnya ratusan KIP itu disimpan oleh Hamid dan dia berencana akan mengembalikannya ke PT. SAP,” kata Rudi kepada suarasurabaya.net, Jumat (23/3/2018).

Berdasarkan keterangan Rudi, ketika akan dikembalikan, dari PT. SAP sempat meminta Hamid untuk menyimpannya terlebih dahulu.

Kemudian dilain hari, dirumah Hamid ada acara pengajian dan rumahnya dibersihkan, termasuk KIP itu. Lalu, KIP itu dititipkan kepada tetangganya yang tidak lain adalah rumah Umi Kulsum pemilik kios laundry.

“Keterangan dari saksi, saat itu ada acara pengajian di rumah Hamid. Rumahnya dibersihkan, termasuk KIP itu juga. Akhirnya KIP itu, dititipkan ke tetangganya yaitu Umi Kulsum. KIP itu dititipkan sudah melalui ijin dari pemilik kios laundry. Kemudian karena kesibukannya sebagai kurir freelance yang sering keluar kota, dia lupa dengan KIP itu. Dari situlah, ratusan KIP itu ditemukan tergeletak di kios laundry, kurang lebih selama 1 tahun. Sementara Hamid tidak ingat bahwa dirinya pernah menitipkannya disana dan mengakui itu sebuah kelalaian karena kesibukannya,” jelasnya.

Rudi mengatakan, sementara tidak ada yang ditetapkan tersangka atas kasus ini. Rudi hanya mengatakan bahwa polisi masih terus mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi dan akan terus melakukan penyelidikan.

“Selanjutnya kita fokus kepada pendistribusiannya. Kita akan mempelajari kontraknya, hubungan kerja antara Hamid dengan manajer PT. SAP. Kami akan coba mendalami, bagaimana kontraknya. Apakah nanti ada melanggar kontrak, apakah ada undang-undang kesepakatan yang dilanggar, yang nantinya menjadi pertimbangan,” tambahnya. (ang/tna/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
33o
Kurs