Jumat, 22 November 2024

Tahun Akademik 2018, ITS Buka 5 Prodi Baru

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Tri Rismaharini Walikota Surabaya saat menjajal Lowo Ireng mobil karya ITS. Foto: Totok/Dok. suarasurabaya.net

Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan keseriusan kontribusinya memajukan pendidikan nasional, tahun akademik 2018 membuka lima program studi (Prodi) baru.

Kelima prodi baru tersebut adalah S1 Teknologi Informasi, S1 Sains Aktuaria, S1 Desain Komunikasi Visual, S2 Teknik Sistem Perkapalan, dan S3 Teknik Sistem Perkapalan.

Prof Dr Ir Heru Setyawan MEng, Wakil Rektor I ITS bidang Akademik dan Kemahasiswaan, menjelaskan dari kelima prodi baru tersebut, untuk prodi S2 dan S3 Teknik Perkapalan sudah menerima mahasiswa sejak semester genap tahun 2017.

“Sedangkan seluruh prodi strata 1 (S1) baru akan menerima mahasiswa tahun ajaran 2018/2019 mendatang,” terang Prof Dr Ir Heru Setyawan MEng.

Guru besar Teknik Kimia ini menambahkan, keseluruhan prodi S1 ini akan menerima mahasiswa dari tiga jalur yang berbeda. Yakni jalur Seleksi Nasional Masuk PTN (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk PTN (SBMPTN), dan Program Kemitraan dan Mandiri (PKM). “Silakan para calon mahasiswa memilih jalur-jalur tersebut nantinya,” tambah Heru.

Menurut alumnus Teknik Kimia ITS tersebut, dibukanya lima prodi baru ini telah melewati persiapan yang matang. “ITS selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik untuk masyarakat Indonesia, salah satunya dengan dibukanya sejumlah prodi yang sekiranya sangat dibutuhkan di masyarakat ilmunya,” kata Heru.

Pria berkacamata ini melanjutkan, dibukanya S1 Teknologi Informasi adalah untuk menjawab tantangan zaman terkait perkembangan teknologi informasi dan komunikasi baik di industri maupun keilmuan yang sangat pesat.

“ITS kan sudah memiliki departemen Teknik Informatika yang sangat mumpuni dengan peminat yang selalu membludak. Tinggal diintegrasikan saja apa yang kurang, dan saat ini yang dibutuhkan adalah teknologi informasi,” ujar Heru.

Sedangkan untuk prodi S1 Sains Aktuaria sendiri, menurut Heru, adalah mandat dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).

“Kebutuhan akan aktuaris di Indonesia diprediksi mencapai 2.000 orang lima tahun mendatang. Alhamdulillah, ITS dengan empat perguruan tinggi lain dipercaya oleh Kemenristekdikti untuk membuka prodi ini,” jelas Heru.

Lain halnya dengan prodi S1 Desain Komunikasi Visual (DKV). Dikatakan Heru, sejatinya DKV bukanlah barang baru di ITS. “Hanya saja dulu masih menjadi salah satu peminatan di departemen Desain Produk Industri, dan saat ini sudah saatnya untuk berdiri sendiri,” papar Heru.

Sedangkan, dibukanya prodi S2 dan S3 Teknik Sistem Perkapalan sendiri adalah untuk menunjang cita-cita ITS sebagai research university.

“Salah satu poin penting untuk menjadi research university adalah penelitian dan publikasi ilmiah, hingga saat ini mahasiswa yang paling banyak menghasilkan kedua hal tersebut adalah mahasiswa strata 2 dan strata 3,” kata Heru.

Selain itu, lanjut Heru, pamor ITS sebagai kampus maritim terbaik di Indonesia menjadikan pihaknya semakin yakin akan melahirkan peneliti dan cendekiawan hebat dari kedua program studi ini.

Terkait rencana ke depan, Heru mengaku bahwasanya ITS berkeinginan untuk segera membuka prodi-prodi di bidang ilmu sosial juga.

“Insha Allah segera dibuka prodi-prodi ilmu sosial untuk menjembatani keilmuan sains dan teknologi itu sendiri. Semoga dalam waktu dekat dapat segera membuka prodi Studi Pembangunan sebagai adik dari Departemen Manajemen Bisnis yang sudah lebih dulu ada,” tegas Heru.

Heru berharap agar ITS dapat terus mengakomodasi di bidang keilmuan dan mengikuti perkembangan zaman. “Semoga ITS dapat terus memenuhi kebutuhan zaman melalui ilmu pengetahuan,” pungkas Heru.(tok/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs