Helmi Yahya, Direktur Utama TVRI, menandatangani nota kesepahaman Memorandum of UnderstandingMoU dengan Alexandre Pletser, General Administrator dan Koordinator Kerja Sama Internasional Radio Televisi Belge Francophone (RTBF) bertempat di kantor RTBF, Brussel, Belgia pada Kamis (29/3/2018). Nota kesepahamanan ini antara lain mengatur pertukaran program kedua stasiun TV, kerja sama pelatihan dan peningkatan kapasitas penyiaran.
Seperti yang dikatakan Ance Maylany, Pensosbud KBRI Brusel kepada Antara di London, Sabtu (31/3/2018). Penandatanganan tersebut disaksikan langsung oleh Dupito D. Simamora, KUAI/Wakeppri KBRI Brussel beserta delegasi TVRI lainnya.
Dirut TVRI dan pihak RTBF menyampaikan kegembiraannya atas terwujudnya MoU sebagai landasan peningkatan kerja sama kedua pihak yang sudah terjalin baik.
Diakui, promosi budaya dan perkembangan Indonesia melalui TV nasional suatu negara menjadi jalur komunikasi publik yang efektif. Melalui MoU ini, kerja sama dalam bidang yang telah disepakati akan semakin intens dan bermanfaat bagi kedua pihak.
Salah satu potensi kerja sama yang dibahas adalah kolaborasi yang lebih luas dalam kerangka Asia Pacific Broadcasting Union (ABU) dan International Radio and Television Union (URTI). Untuk itu, TVRI dan RTBF telah mengidentisikasi program acara yang dapat dipertukarkan kedua pihak baik dibawah ABU maupun URTI.
Secara khusus, Helmi Yahya, Dirut TVRI, mengapresiasi dukungan KBRI Brussel selama ini dan berharap dapat terus membantu konkretisasi kerja sama di masa mendatang.
Selain dengan RTBF, TVRI juga akan terus mengembangkan kerja sama dengan mitranya di berbagai negara bagi kemajuan TVRI sebagai aset penting Indonesia. Ia bersyukur atas dukungan Kemlu dan perwakilan RI di luar negeri bagi perluasan kerja sama tersebut.
Sementara itu Dupito D. Simamora KUAI/Wakeppri mewakili KBRI Brussel, menyambut MoU TVRI dan RTBF bagi kerja sama baik dalam kerangka Indonesia dan Belgia dengan memanfaatkan jaringan luas yang dimiliki RTBF dengan mitranya di negara Eropa lainnya.
Dikatakan MoU bukan langkah awal karena antara TVRI dan RTBF maupun antara KBRI dan RTBF telah lama terjalin kerja sama yang konkret dan berkesinambungan.
Sebelum dan saat digelarnya Festival Europalia Indonesia (FEI) pada Oktober 2017 sampai Januari lalu, staf dari RTBF juga telah mengikuti familiarization trip (famtrip). Disisi lain dalam kerangka FEI setidaknya dua program unggulan TVRI diputar di RTBF pada November dan Desember tahun lalu.
Menurut Dupito D. Simamora, keberhasilan Festival Europalia Indonesia dapat dicatat dari jumlah pengunjung yang datang dalam festival tersebut. Selama hampir empat bulan pelaksanaannya, 570.000 pengunjung dapat memberi kontribusi konkret dengan semakin dikenalnya Indonesia dan meningkatnya eskpor Indonesia ke Belgia. Hal ini tentu juga disertai investasi dan turisme dari Belgia dan negara Eropa lainnya ke Indonesia.
Setelah penandatanganan MoU, TVRI dan RTBF bertukar pandangan mengenai kebijakan dan langkah-langkah strategis ke depan. Salah satu yang dibahas adalah intensifikasi koordinasi dan sinkronisasi dengan radio nasional masing-masing. Pihak RTBF juga mengajak TVRI dan KBRI meninjau fasilitas yang dimiliki RTBF. (ant/tna)