Komjen Syafruddin Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) tidak menyangka kalau dirinya akan ditunjuk presiden menggantikan Asman Abnur.
Wakapolri baru mengetahui ketika pada Selasa (14/8/2018) pukul 20.00 WIB dipanggil ke istana. Syafruddin tidak mengetahui apa pertimbangan presiden menunjuknya menjadi Menpan RB.
Sebagai prajurit, Syafruddin menyatakan siap menjalankan tugas negara tersebut dengan penuh tanggung jawab.
Dia menyadari tugasnya cukup berat dan strategis karena berkaitan dengan memperbaiki kinerja dan menyiapkan aparatur sipil negara (ASN) yang profesional.
Syafruddin menilai, Asman Abnur sosok pekerja yang baik dan memliki integritas yang tinggi. Sehingga pemikirannya dalam rekrutmen ASN bisa diterima di seluruh lembaga.
“Saya harus belajar dari Pak Asman untuk menyelesaikan sisa jabatan selama 1,5 tahun,” kata Syafruddin.
Selesai pelantikan, Syafruddin langsung menemui Asman Abnur, sekaligus persiapan serah terima jabatan.
Soal tugasnya sebagai Wakapolri, sejak Selasa (14/8/2018) malam sudah diserahkan ke Kapolri.
Di Mabes Polri sudah tersiar kabar posisi Wakapolri akan diisi oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Aziz.
Asman Abnur minta izin mundur dari Kabinet Kerja lantaran sikap politik PAN yang memilih mengusung Prabowo-Sandi pada Pilpres 2019.
Jabatan Menpan RB sempat jadi rebutan partai koalisi yang merasa porsinya di kabinet masih kecil, padahal sudah pasang badan dan bekerja untuk Jokowi. Salah satu partai yang membidik jabatan Menpan RB adalah PPP, yang hanya dapat satu kursi, yakni mentri agama.
“PPP punya kader yang hebat untuk menjadi Menpan,” kata Romahurmuzi ketum PPP.
Tapi Presiden selaku pemegang hak prerogatif, menjatuhkan pilihannya kepada Syafruddin. (jos/bas/ipg)