Berbuat baik terkadang hanya memerlukan niat dan aksi nyata. Eko Iswahyuono pendengar setia Radio Suara Surabaya membuktikannya. Di sebuah Selasa sore, pada 23 Oktober 2018, ia sedang mengendarai mobil bersama istri dan anaknya. Mereka baru saja menjemput anaknya yang berlatih Paduan Suara di Sekolahnya di dekat Alun-Alun Sidoarjo.
Seperti biasa, ia mendengarkan Radio Suara Surabaya di mobilnya. Saat itu, ia mendengar lagi berita kehilangan mobil di daerah Mojokerto. Sebuah mobil Toyota Rush bernomor polisi L 1437 NN hilang dan terindikasi dijual oleh penipunya. Sebelumnya, ia sudah mendengar berita ini pada siang harinya ketika berangkat kerja.
Eko bekerja di Dermaga Terminal Peti Kemas Surabaya sejak 2006. Ia bertugas mengelola buruh-buruh bongkar muat disana. Setiap hari dia pulang-pergi dari rumahnya di daerah Candi, Sidoarjo ke tempat kerja naik mobil. Setiap perjalanan, ia selalu mendengar radio Suara Surabaya.
Dari seringnya mendengar Radio Suara Surabaya, ia terbiasa waspada di jalan raya ketika mendengar berita mobil hilang dan semacamnya. Ia menjelaskan, sebisa mungkin bisa membantu kesusahan pendengar lain. Dia juga termotivasi dari pendengar Radio Suara Surabaya lain yang pernah saling membantu menyelesaikan masalah antar pendengar.
Pada Selasa sore itu, ia juga ikut memantau. Tak disangka, sebelum Traffic Light Candi, Sidoarjo, dia sekilas melihat mobil dengan plat nomor dan stiker sama seperti yang diberitakan di Radio Suara Surabaya. Ia lalu bergegas menelpon Gatekeeper Suara Surabaya untuk memberi informasi. Untuk memastikan, bahkan Ia rela memutar balik mobilnya untuk memastikan. Di jalan, Ia melihat ada mobil patroli Polsek Candi yang lewat di depannya. Setelah berkoordinasi dengan gatekeeper Suara Surabaya, ia mendekat ke mobil patroli dan menghentikannya. Kepada polisi, ia menjelaskan kasus yang ada. Berkat bantuannya, Aiptu Slamet petugas Polsek Candi Sidoarjo yang sedang patroli, langsung mengamankan mobil tersebut.
Tak banyak orang yang akan melakukan hal sama seperti Eko. Pemilik mobil yang hilang, bukanlah teman apalagi kerabatnya. Bahkan, ketika Eko diwawancarai pada Kamis (8/11/2018) di rumahnya, Ia sudah lupa siapa pemilik mobil itu. Tapi, ia membantunya. Ia langsung mengambil aksi nyata untuk membantu.
“Apa yang bisa saya bantu yang bermanfaat untuk masyarakat. Jadi kita berguna untuk masyarakat,” katanya.
Ia menyebut, nilai kepahlawanan masa kini yang harus dimiliki adalah kepedulian. Ia sering bertanya pasa dirinya sendiri: “Saya itu bisa menyumbang apa sih agar bermanfaat untuk orang lain?”
Ia berpesan, kepedulian bisa diwujudkan dalam bentuk apapun. Dengan mengetahui ada hal yang salah dan berusaha memperbaiki, atau membantu sebisa mungkin menyelesaikan masalah orang lain, adalah bentuk dari kepedulian.
“Ya, Saya hanya ingin membantu,” tutupnya. (bas/tin/rst)