Tim Gabungan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), TNI, Polri, dan unsur masyarakat, masih melakukan pencarian Pesawat Lion Air JT 610, yang Senin (29/10/2018), jatuh di Perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.
Brigadir Jenderal TNI Nugroho Budi Wiryanto Deputi Bidang Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas mengungkapkan, dalam proses pencarian yang sudah memasuki hari ketiga, tim gabungan sudah menyerahkan 56 kantong jenazah ke Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri.
Progres pencarian dan evakuasi, Kapal Baruna Jaya milik BPPT, kata Nugroho, hari ini mendeteksi sinyal yang diduga terpancar dari black box pesawat nahas tersebut.
Maka dari itu, besok, Kamis (1/11/2018), Tim Gabungan Basarnas akan fokus menemukan dan mengambil kotak hitam yang menyimpan rekaman data pesawat dan rekaman pembicaraan di kokpit.
Nugroho menambahkan, titik fokus pencarian black box itu sekitar 400 meter ke arah barat dari lokasi kejadian. Sedangkan penyisiran permukaan laut, dan pantauan udara, tetap dilanjutkan.
“Besok kami akan fokus melakukan pencarian black box di lokasi yang sudah dipetakan,” ujarnya dalam keterangan pers di Kantor Pusat Basarnas, Jakarta, Rabu (31/10/2018).
Seperti diketahui, kecelakaan Pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang, terjadi di perairan Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018).
Pesawat Boeing 737 Max Seri 8 itu, hilang kontak dengan Jakarta Air Traffic Control, sekitar 13 menit sesudah lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta, Tangerang.
Berdasarkan manifes penerbangan, total ada 189 orang di dalam Pesawat Lion Air JT 610, terdiri dari 178 penumpang, serta 11 orang lainnya termasuk pilot dan kru pesawat.
Malam ini, Tim DVI Polri berhasil mengidentifikasi satu jenazah korban atas nama Jannatun Chintya Dewi, perempuan 24 tahun, asal Dusun Prumpon, Desa Suruh, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo, Jawa Timur.(rid)