Pengadilan Negeri Jakarta Utara di Jalan Gajah Mada Jakarta, hari ini akan menggelar sidang perdana PK yang diajukan Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) terpidana kasus penodaan agama. Pihak Ahok mendaftarkan PK pada 2 Februari 2018. PK diajukan dengan membandingkan putusan Buni Yani.
Rencananya massa dari Forum Umat Islam, Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama dan Persaudaraan Alumni (PA) 212 hari ini akan menggelar demo di depan PN Jakarta Utara bersamaan dengan sidang pemeriksaan berkas peninjauan kembali (PK) Ahok. Demo ini dilakukan sebagai bentuk perlawanan terhadap PK Ahok.
Sidang pemeriksaan berkas PK Ahok akan dipimpin 3 hakim, yakni Mulyadi, Salman Alfaris, dan Tugianto. Sedangkan pihak kejaksaan kemungkinan menunjuk jaksa Ali Mukartono, yang merupakan ketua tim jaksa penuntut umum (JPU) kasus Ahok dalam perkara penodaan agama.
Eggy Sujana Tim Hukum Alumni 212 mengatakan pihaknya tidak khawatir dengan PK Ahok. Menurutnya, PK merupakan proses hukum yang harus dilalui dan hak seorang terpidana yang dilindungi undang-undang.
“Kalau PK itu hanya berdasarkan keputusan Majelis hakim terhadap Bun Yani, sebagai bukti untuk menyatakan Ahok tidak bersalah, lucu dan hanya untuk membangunkan harimau tidur, sekedar membuat gadih,” kata Eggy, melalui ponselnya.
Kepada umat Islam yang akan melakukan aksi untuk mengawal jalannya PK, Eggy meminta agar dilakukan dengan tertib dan jangan bertindak anarkis.
(jos/ang/rst)
NOW ON AIR SSFM 100
