Lukman Hakim Menteri Agama menegaskan awal puasa Ramadhan 1439 H jatuh pada hari Kamis 17 Mei 2018.
Penetapan awal Ramadhan ini diputuskan melalui Sidang Isbat di Kantor Kementerian Agama, Jl Tamrin Jakarta Pusat yang dipimpin Lukman Hakim Saifuddin Menteri Agama.
Dengan demikian tidak ada perbedaan antara pemerintah, NU, dan Muhammadiyah dalam menentukan awal puasa Ramadhan.
Menurut Menteri Agama, untuk menentukan awal puasa Ramadhan, Kementerian Agama melakukan pemantauan hilal di 59 titik.
Dari 32 petugas yang melakukan pemantauan di seluruh Indonesia, tidak satu pun yang dapat melihat bulan.
Sebelum sidang dimulai, Prof Cecep Nurwendaya Anggota Tim Hisab dan Rukyat Kementerian agama dari Planetarium Jakarta, menjelaskan tentang posisi hilal yang masih berada di bawah ufuk.
Artinya, usia bulan sa’ban masih kurang dan harus digenapkan atau diistikmalkan sampai besok. Dengan demikian awal puasa Ramadhan hari Kamis, 17 Mei 2018.
Berdasarkan hisab, atau penghitungan kalender yang dilakukan Muhammadiyah, NU, Kementerian Agama, terdapat kesamaan, bahwa sampai petang hari ini posisi hilal masih negatif, atau belum terlihat.
“Kalau berpatokan pada hisab, maka awal puasa Ramadhan, jatuh pada hari Kamis, 17 Mei 2018,” kata Cecep kepada suarasurabaya.net, Selasa (15/5/2018).
Mengingat pemerintah dalam menentukan awal puasa menganut metode hisab rukyat, awal puasa yang dirumuskan melalui hisab, harus dikonfirmasi melaui rukyatul hilal, atau melihat hilal.
Sidang Isbat diikuti Duta Besar Negara-Negara Islam diJakarta, Ketua Komisi Vlll DPR RI, MUI, dan pimpinan ormas ormas Islam.(jos/iss/ipg)