Mimpi mengurai bottleneck (penyempitan) di perlintasan Kereta Api depan RSI Wonokromo masih mengalami kendala. Sebab, pengerjaan pelebaran jalan oleh Pemerintah Kota Surabaya masih tertunda.
Gatut Sutiyatmoko Manajer Humas PT KAI Daop 8 menegaskan pekerjaan jalan itu proyek Pemkot, yang mengerjakan harus Pemkot, bukan PT KAI. Kendalanya sekarang adalah pemasangan blok rel yang terjadi mis komunikasi. Dari pihak Pemkot mintanya PT KAI yang harus mengerjakan blok rel, padahal sesuai perjanjian awal PT KAI hanya membantu mengirimkan spesifikasi blok rel.
“Kendalanya ada di pemasangan blok rel, sudah tentu bukan kewajiban PT KAI karena sudah satu paket dengan pelebaran jalan yang merupakan tupoksi Pemkot. Rupanya terjadi Miss komunikasi, dari Pemkot mintanya kami yang mengerjakan, lah kami tidak punya dana untuk itu,” ujar Gatut dihubungi suarasurabaya.net, Rabu (7/2/2018).
Gatut menceritakan sebelum pengerjaan proyek ini, PT KAI telah koordinasi dengan Pemkot bahwa yang mengerjakan itu Dinas PU Binamarga. Sedangkan, PT Kereta Api hanya mendapat mandat menyampaikan spesifikasi pekerjaan pemasangan blok rel.
“Selain itu, kami juga membantu pengawasan selama pengerjaan di perlintasan KA itu, jangan sampai mengganggu lalu lintas kereta api dan lalu lintas pengguna jalan,” kata Gatut.
Menurut Gatut, karena pembangunan jalan ini untuk kepentingan bersama, maka tidak usah mengedepankan ego. Kata Gatut, kebersamaan dan kerja sama antara Pemkot dan PT KAI dibutuhkan untuk mewujudkan keselamatan penumpang Kereta Api dan pengguna jalan raya.
“Sekali lagi ini bukan pekerjaan PT kereta api. Spesifikasi blok rel sudah kami kirimkan, metode pembuatan blok rel juga sudah kami kirimkan,” katanya.
Menurut Gatut, PT KAI masih membuka untuk koordinasi lebih lanjut. Bila PU Binamarga mengalami kendala mengerjakan blok rel, PT KAI masih terbuka dimintai saran.
“Seharusnya PU Binamarga koordinasi dengan PT KAI. Kalau toh tidak bisa masang, bisa minta bantu masangkan kami. Kasarannya, PU bisa ngasih dana, sesuai rincian anggaran spesifikasi. Tolong KAI kerjakan ini atau cukup konsultasi ke KAI siapa vendor yang biasanya mengerjakan blok rel, pasti kami berikan referensi,” katanya.
Sementara itu, Ganjar Siswo Pramono Kepala Bidang Jalan dan Jembatan Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya memastikan blok rel dan pelebaran jalan di perlintasan Wonokromo itu dikerjakan tahun ini.
“Tahun ini kami kerjakan, karena frontage sudah selesai semua kalau di situ masih bottleneck berarti masih ada masalah. Maka, secepatnya kami lelang, sekarang masih koordinasi,” katanya.
Ganjar juga menegaskan, bahwa yang mengerjakan blok rel adalah Dinas PU Bina Marga Pemkot Surabaya. Hanya saja karena ini item materialnya khusus, maka butuh spesifikasi dari PT KAI.
“Benar kata PT KAI, yang mengerjakan memang kami, penyedia ya kami, kami juga yang lelang. Hanya saja, itu item khusus, kami belum pernah ngerjain itu. Nanti ada spesifikasi dari PT KAI Tetap dikerjakan tahun ini,” katanya.
Sebelumnya, pada 13 November 2017 Pemerintah Kota Surabaya bersama PT Kereta Api Indonesia Daop 8 meresmikan palang pintu kereta api di kawasan Wonokromo-Royal Plaza.
Tri Rismaharini Walikota Surabaya mengatakan, dengan pemindahan posisi palang pintu kereta api itu, maka akan mengurangi bottleneck di perlintasan kereta Wonokromo. Sebab, jalan yang tadinya lebarnya 9 meter menjadi 17 meter menyesuaikan ukuran Frontage Road sisi barat. Dengan begitu maka jalan yang tadinya hanya 3 lajur bisa muat 6 lajur. (bid/ipg)