Gelaran drama kolosal Surabaya Membara pada Jumat (9/11/2018) malam, menarik perhatian warga Surabaya untuk menonton, mulai orang dewasa hingga anak-anak.
Helmi Suryawijaya (13) salah seorang di antaranya. Ia datang bersama tiga teman kampungnya. Tapi siapa sangka, anak kecil yang dikenal rajin beribadah itu harus meregang nyawa setelah terlindas kereta api di atas Viaduk Jalan Pahlawan ketika menonton acara tahunan itu.
Foto Helmi Suryawijaya (kiri) dalam acara perpisahan kelas 6 SD. Foto: Baskoro suarasurabaya.net
Azizul Hakim kakak pertama korban menjelaskan, Helmy baru pertama kali ini menonton drama kolosal Surabaya Membara. Dari rumahnya di Karang Tembok Gang 6, Surabaya, ia berangkat bersama tiga temannya naik angkot.
“Hari kamis (8/11/2018) kemarin diajak suruh nganter tapi saya gak bisa. Saya minta agar tidak berangkat,” kata Azizul mengenang keinginan kuat adiknya untuk menonton drama Kolosal itu.
Menurut Azizul, Helmy saat itu sebenarnya sudah diajak teman kampungnya untuk pulang, tapi ia menolak. Kemudian dia diajak teman sekolahnya untuk naik ke atas jembatan Viaduk, dan di sana peristiwa nahas itu terjadi.
“Gak dapat kabar. Kita yang cari, soalnya tanpa identitas adik saya. Mr. X. Gak bawa apa-apa, hanya bawa badan saja,” kata Azizul.
Kini, bocah umur tiga belas tahun yang bersekolah di SMPN 44 Surabaya itu telah tiada. Dia meninggalkan kedua orang tuanya dan dua saudaranya. Almarhum dimakamkan sekitar pukul 09.00 WIB pada Sabtu (10/11/2018) di pemakaman dekat rumahnya. (bas/tin/bid)