Sempat Buron, Bupati Tulungagung Menyerahkan Diri ke Kantor KPK

Syahri Mulyo Bupati Tulungagung (nonaktif) yang berstatus tersangka korupsi, Sabtu (9/6/2018), akhirnya menyerahkan diri ke Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Febri Diansyah Kepala Biro Humas KPK mengatakan, Bupati Tulungagung datang ke Gedung Merah Putih, Jakarta Selatan, sekitar pukul 21.30 WIB.

Kemudian, Syahri Mulyo langsung digiring petugas menuju Ruang Pemeriksaan yang ada di Lantai 2 Gedung KPK. Sampai sekarang, kata Febri, pemeriksaan masih berlangsung.

KPK menghargai penyerahan diri tersangka. Sikap kooperatif itu, menurut Juru Bicara KPK, berdampak baik untuk proses penanganan perkara.

Seperti diketahui, Kamis (7/6/2018), KPK menetapkan Bupati Tulungagung dan Wali Kota Blitar sebagai tersangka penerima suap dari kontraktor swasta.

Muhammad Samanhudi Anwar Wali Kota Blitar periode 2016-2021 diduga menerima suap bersama Bambang Purnomo (swasta), terkait proyek pembangunan sekolah menengah pertama, dari Susilo Prabowo kontraktor.

Sedangkan Syahri Mulyo Bupati Tulungagung (non aktif) diduga menerima suap, bersama Agung Prayitno (swasta) dan Sutrisno Kepala Dinas PUPR Pemerintah Kabupaten Tulungagung.

Suap terkait sejumlah proyek perbaikan infrastruktur jalan di daerah Kabupaten Tulungagung itu, diduga juga berasal dari Susilo Prabowo kontraktor.

Sebelumnya, Rabu (6/6/2018), KPK menggelar operasi tangkap tangan (OTT) di dua daerah Jawa Timur. Sebagai barang bukti, KPK mengamankan uang pecahan Rp50 ribu dan Rp100 ribu dalam dua buah kardus, yang jumlahnya ditaksir lebih dari Rp2 miliar.

Tapi, tim komisi antirasuah tidak menemukan Wali Kota Blitar dan Bupati Tulungagung di rumah pribadi mau pun di rumah dinasnya.

Sesudah sempat buron, Jumat (8/6/2018), Muhammad Samanhudi Anwar Wali Kota Blitar menyerahkan diri. Sehari kemudian, Syahri Mulyo yang kembali maju sebagai calon Bupati Tulungagung pada Pilkada 2018, juga menyerahkan diri ke KPK. (rid)