Sebagai upaya untuk mengembalikan Jalan Tunjungan sebagai sentra mlaku-mlaku masyarakat Surabaya, Suara Surabaya menggelar Surabaya Urban Culture Festival (SUCF) 2018 di sepanjang Jalan Tunjungan Surabaya, Sabtu (28/4/2018). Berbagai persiapan sudah dilakukan dan siap menjadi pengisi hari libur masyarakat.
Dari pantauan suarasurabaya.net, masing-masing stand atau tenda, sudah siap berjajar dan sudah terisi dengan berbagai kuliner, kerajinan tangan, hingga pelayanan publik, yang siap memanjakan weekend masyarakat. Panggung utama juga telah siap, untuk meramaikan acara SUCF hari ini.
Bahkan, warga setempat memanfaatkan moment ini, sebagai ladang usaha. Ada yang berjualan makanan, minuman, di tepi-tepi jalan. Sehingga semakin meramaikan SUCF kali ini.
Tidak hanya SUCF, rupanya Pemerintah Kota Surabaya sampai saat ini terus melakukan revitalisasi di Jalan Tunjungan, untuk mengembalikan fungsi jalan ini, menjadi pusat mlaku-mlaku di Kota Surabaya.
Selain telah menuntaskan proyek pengerjaan trotoar dan saluran air sepanjang Tunjungan sekitar akhir 2017 lalu, Pemkot Surabaya juga mengadakan lampu antik, lampu hiasan yang mempercantik suasana Tunjungan saat malam hari, kursi klasik di trotoar, hingga tanaman gantung.
Jalan Tunjungan akan semakin terlihat klasik dan elegan, ketika proyek Trem Surabaya sudah terealisasi yang diperkirakan selesai tahun 2020 nanti.
Nampaknya rencana Pemkot tersebut sesuai dengan harapan masyarakat Surabaya. Rukya Sholeha salah satu warga berharap Jalan Tunjungan bisa difungsikan seperti Jalan Malioboro di Yogyakarta.
Tidak sedikit, beberapa masyarakat yang berharap Jalan Tunjungan bisa hidup kembali menjadi sentra ekonomi, misalnya ada food junction, yang menyediakan kuliner khas maupun kekinian. Sehingga bisa menarik masyarakat dan meramaikan kembali Tunjungan. Bahkan lokasi Tunjungan, selalu menjadi spot foto menarik bagi para pengunjung.
Bagaimana, siap meramaikan Tunjungan hari ini? (ang/iss)