Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya mengatakan, telah memesan mobil listrik buatan ITS sejak dua tahun lalu.
“Tujuannya seperti yang sudah selama ini dikerjakan untuk meningkatkan kualitas lingkungan di Surabaya,” kata Risma pada Radio Suara Surabaya, Selasa (20/2/2018).
Di seluruh dunia, kata dia, dampak global warming terasa. “Saya yakin kalau kita peduli dengan energi terbarukan, global warming bisa terkurangi,” ujar dia.
Karena, lanjut dia, pemerintah sudah tanda tangan pakta kalau Indonesia tidak akan memakai energi fosil. Bukan hanya mobil listrik, kata Risma, kita juga sudah pakai solar cell. Kalau kemudian ada yang transfer ke energi terbarukan, kebutuhan akan PLN dan Pertamina akan terkurangi.
“Saya hanya pesan satu mobil untuk kendaraan saya pribadi. Kalau pengadaan kan aturannya berapa tahun sekali. Yang penting adalah niat kami untuk transformasi dari energi fosil ke energi terbarukan,” katanya.
Risma mengakui jika harga mobil listrik memang bisa dikatakan mahal. Tapi kendaraan dinas Pemkot Surabaya sudah memakai bahan bakar gas. “Kita juga bersyukur di Jalan Ratna ada pengisian bahan bakar gas. Kami minta untuk Pertamina di Surabaya buat unit pengisian gas di masing-masing SPBU,” ujarnya.
Risma juga mengaku tidak tahu persis berapa harga mobil listrik yang dia pesan karena itu memang dibuat sendiri. “Kalau untuk solar cell memang investasi awal besar tapi bisa dibuat menghemat anggaran sampai 30 persen,” katanya. (dwi/ipg)