Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya berharap delegasi peserta Cross Culture Festival 2018 dapat menjadikan Surabaya sebagai rumah kedua. Hal ini disampaikan oleh Wali kota Risma dalam acara gala dinner yang digelar pada Senin (17/7/2018) di halaman Taman Surya, Balai Kota Surabaya.
Dalam kesempatan tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menjamu perserta delegasi dengan berbagai kuliner khas Surabaya antara lain rawon, gado-gado, kikil lontong, soto ayam, dan sate ayam. Produk kuliner dari UKM pun turut disajikan seperti bakso hitam, jus durian dan kopi jelly.
Usai jamuan makan malam, para delegasi diajak untuk menyaksikan tampilan kesenian dari delegasi peserta Indonesia yakni Kabupaten Bone, Kota Singkawang, dan Kota Banjarmasin. Tidak ketinggalan pula tampilan kesenian dari Surabaya.
Rupanya kesenian yang beragam milik Indonesia ini menarik kekaguman peserta mancanegara. Hal ini diungkapkan oleh salah satu delegasi dari New Zealand, Alex Rea.
“Tarian dari Indonesia ini sangat mengagumkan. Beragam warna busana dan gerakan-gerakan yang mereka bawakan sangat menarik bagi saya” ungkap Alex dilansir dari surabaya.go.id, yang mengaku baru pertama datang ke Surabaya ini.
Cross Culture International Folk Art Festival 2018 yang memasuki tahun ke- 14 pelaksanaannya diisi dengan berbagai acara seperti workshop, tampilan kesenian dan kunjungan perserta ke destinasi wisata Surabaya. Ratusan peserta dari 10 negara memeriahkan gelaran ini yakni Rumania, Rusia, Bulagaria, Jerman, Cina, Korea Selatan, Polandia, Mexico, New Zealand, dan Uzbekiztan. (tin/dwi)