Pertumbuhan ekonomi yang berdampak pada cepatnya pembangunan di seluruh dunia memunculkan permasalahan baru untuk anak-anak. UNICEF, badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang membawahi masalah anak, Senin (7/5/2018), menggelar sebuah forum diskusi bagi para walikota dan pejabat di wilayah Asia Timur dan Pasifik bertajuk Growing Up Urban Surabaya di Hotel JW Marriott Surabaya.
Dilansir dari laman surabaya.go.id, para peserta forum diskusi mengikuti berbagai sesi yang hasilnya akan digunakan untuk membuat sebuah perubahan yang akan melindungi hak-hak anak.
Tri Rismaharini Walikota Surabaya berkesempatan untuk menjadi pembicara dalam sesi pembukaan acara tersebut. Dalam paparannya, ia mengatakan bahwa saat ini hampir di seluruh dunia sudah tidak ada lagi batas. Hal ini, menurutnya, akan memberikan dampak yang cukup besar bagi anak-anak di Surabaya.
Walikota perempuan pertama di Surabaya ini juga memaparkan tentang apa saja yang telah ia dan Pemerintah Kota Surabaya lakukan untuk melindungi dan menjamin hak-hak anak di Kota Surabaya.
Risma menjabarkan, sebelumnya terdapat 6 lokalisasi besar di Kota Surabaya yang membawa dampak negatif bagi anak-anak. Namun keenam lokasi gelap tersebut telah ditutup untuk melindungi anak-anak yang berisiko mendapat dampak sosialnya.
Ia juga mengatakan bahwa yang pertama ia lakukan adalah membuat program pendidikan gratis bagi anak-anak di Kota Surabaya. Hal ini dibuktikan dengan porsi anggaran sebanyak 30 persen dari total APBD Kota Surabaya khusus untuk pendidikan anak. Begitu juga dengan layanan kesehatan gratis, membangun banyak taman, perpustakaan, lapangan olah raga, ruang untuk berkreasi di perkampungan, dan lain sebagainya.
Sementara itu, Karin Hulshof, UNICEF Regional Director East Asia and the Pacific, mengatakan bahwa acara diskusi ini sangat penting untuk dilakukan. Ia mengatakan bahwa negara-negara di kawasan Asia Timur telah mengalami perkembangan ekonomi yang pesat dalam tiga dekade terakhir ini. Tentunya, hal ini bisa berdampak pada pembangunan infrastruktur kota dan nantinya akan memberikan dampak bagi terpenuhinya hak-hak anak.
Hulshof juga menyebut bahwa akan ada sekitar 800 juta anak yang tinggal di kota-kota di wilayah Asia Timur pada tahun 2030, dan pemenuhan hak setiap anak menjadi tanggung jawab UNICEF.
Acara Growing Up Urban Surabaya ini berlangsung dari tanggal 6-8 Mei 2018 dan diisi oleh diskusi panel dari negara-negara peserta. UNICEF sendiri juga akan melakukan kunjungan ke Command Center 112 dan Kampung Lawas Maspati. (tna/ipg)