Sabtu, 23 November 2024
Kasus Penipuan Berkedok Penggandaan Uang

Rela Ritual Berkali-Kali Demi Uang Berlipat, Korban Ditipu Uang Mainan

Laporan oleh Agung Hari Baskoro
Bagikan
Yanto (baju merah) salah satu korban penipuan penggandaan uang yang dilakukan Gus Akbar di wilayah Sidoarjo dan Pasuruan, Jawa Timur. Foto: Baskoro suarasurabaya.net

Empat Orang warga Pasuruan dan Sidoarjo tertipu uang ratusan juga setelah mempercayai Fahrul Akbar (22) alias Gus Akbar, penipu yang menggunakan modus penggandaan uang menggunakan ilmu sirep dan jin.

Yanto (36) salah satu korban asal Jabon, Sidoarjo mengaku, ia bertemu dengan Gus Akbar ketika ia bekerja di toko jual beli motor bekas. Gus Akbar yang hendak membeli motor, dengan mudahnya mengambil motor tanpa menawar terlebih dahulu. Melihat itu, Yanto mengaku tertarik dan berkenalan dengan Gus Akbar.

Ia lalu diiming-imingi uang banyak dengan cara ritual. Gus Akbar mengaku bisa menggandakan uang dengan syarat-syarat tertentu. Yanto akhirnya diajak bersama Solichun (51) korban lain yang juga warga Jabon, Sidoarjo untuk melihat kesaktian Gus Akbar.

Di rumah Solichun, mereka diminta masuk ke ruangan gelap dalam keadaan mata tertutup. Gus Akbar lalu menunjukkan uang pada Wiyanto.

“Saya lihat, saya lihat memang asli,” katanya di Mapolda Jatim, Rabu (17/10/2018). Setelah itu, mereka disuruh keluar, dan Gus Akbar menawari uang itu pada mereka dengan syarat.

“Tapi dengan syarat, membeli minyak.Tapi setelah membeli minyak, Gus Akbar mengatakan minyak itu palsu, sehingga ritualnya gagal,” katanya.

Lalu ia diminta untuk melakukan ritual lain lagi. Beberapa hari kemudian, ia didatangi gus Akbar dan diajak ke balekambang. Ia disuruh membeli kembang untuk dibuang di laut sekaligus mengadakan ritual mandi di laut. Ketika pulang, ia diminta untuk memberikan uang lagi.

“Habis itu, suruh ritual, pulang. Kita salah sedikit, gagal. Begitu seterusnya,” kata Yanto.

Gus Akbar menjanjikan, ia bisa mengggandakan uang berkali-kali lipat. Ia mengaku percaya, dengan menyerahkan Rp. 5 Juta, ia bisa mendapat uang Rp. 500 juta.

Pada satu waktu, para korban ini akhirnya mendapatkan uang yang dijanjikan. Uang dipertunjukkan dalam keadaan kondisi gelap. Tapi waktu itu, mereka belum menyadari bahwa uang tersebut adalah uang mainan.

“Kita selama ini gak sadar mas,” katanya.

Mereka mengaku baru sadar, ketika Solichun menunjukkan uang itu pada keluarganya setelah 10 hari. Ketika dilaporkan kepada polisi, Solichun dan korban lain baru sadar.

Yanto mengaku tertipu sebanyak Rp. 22.500.000 sedangkan Solichun Rp. 15 Juta. Korban lain, seorang kepala desa di Pasuruan mengaku tertipu hingga hampir Rp. 500 juta dan mobil, serta korban lain dari Pasuruan juga menderita kerugian Rp. 28 Juta.

Pada wartawan, Gus Akbar mengaku melakukan kejahatannya menggunakan ilmu sirep dan bantuan Jin.

Gus Akbar mengaku memiliki delapan jin, dua jin baik dan enam jin jahat. Enam jin jahat tersebut digunakan untuk menyirep para korban. Gus Akbar menyebutnya sebagai ilmu sirep.

“Saya pakai ajian sirep agar korban terhipnotis. Mereka tidak tahu kalau uang hasil penggandaan adalah uang mainan. Karena pengaruh sirep, mereka melihat uang mainan ini seperti uang asli,” kata Gus Akbar. (bas/bid)

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
28o
Kurs