Festival Media 2018, Jumat (21/9/2018) resmi dibuka di Pontianak Kalimantan Barat dengan membawa semangat Diversity in The Heart of Borneo.
“Keberagaman itu menjadi kekuatan Indonesia, apalagi dalam situasi politik saat ini, rentan terjadi konflik antarsesama masyarakat,” kata Rudi Agus Ketua Panitia Festival Media 2018 dari AJI Pontianak.
Dalam acara ini, ratusan jurnalis dan masyarakat berbagi wawasan dalam berbagai workshop dan talkshow tentang isu kekinian yang dihadapi masyarakat dan jurnalis. Acara ini juga jadi ajang berbagi ilmu jurnalistik.
Isu yang diangkat diantaranya soal keberagaman yang menghadirkan pembicara Anita Wahid dari Wahid Institute dan Ismail Ruslan Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama Kalbar.
Sedangkan jurnalis senior VOA bergabung lewat teleconference tentang peliputan pemilu bersama Ramdan Ketua KPU Kalbar.
Tidak hanya itu workshop tentang internet hygiene yang membahas kiat aman berinternet akan dibagi juga di Festival Media 2018.
Sementara isu soal pertambahan penduduk, akan dihadirkan dalam perbincangan generasi berencana di era digital. Serta perwakilan Gojek juga akan berbagi kiat membuat start up sendiri.
Festival Media 2018, berlangsung 21-22 September 2018 di Rumah Adat Radakng Dayak Kalimantan Barat di kota Pontianak.
“Selamat datang pada seluruh jurnalis dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI). Dan dengan mengucap bismilah Festival Media 2018 di Pontianak resmi dibuka,” ujar Sutarmidji Gubernur Kalimantan Barat dalam sambutan festival.
Hadir dalam pembukaan Festival Media 2018 ini diantaranya Irjen Pol Didi Haryono Kapolda Kalimantan Barat, akademisi, perwakilan dari Pangdam XI Tanjungpura, Abdul Manan Ketua Umum AJI Indonesia, dan Ketua AJI Pontianak. (mar/tin/dwi)