Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri, Selasa (16/1/2018) memulai penyelidikan penyebab runtuhnya selasar tower 2 Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jalan Sudirman Jakarta.
Sehubungan dengan penyelidikan ini, seluruh aktivitas di tower dua BEI akan dihentikan.
Perdagangan saham, tetap berjalan seperti biasa karena perdangan saham berada di tower satu. Sedangkan tower kedua untuk kegiatan diskusi dan untuk menerima kunjungan instansi atau lembaga lain yang ingin melihat kegiatan di BEI.
Penjelasan ini disampaikan secara tertulis oleh Tito Sulistyo Kepala BEI, Selasa (16/1/2018).
Selasar lantai satu tower dua yang berada di kawasan SCBD Jalan Sudirman Jakarta, Senin (15/1/2018) sekitar pukul 12.20 WIB mendadak runtuh.
Selasar berukuran sekitar 4×30 meter ini runtuh di saat ada kunjungan mahasiswa Universitas Bina Dharma, Palembang.
Sebanyak 97 korban luka dan patah tulang akibat musibah ini. Seluruh korban langsung dievakusi ke rumah sakit.
Perkembangan para korban sampai pagi ini dikatakan kondisinya berangsur-angsur membaik dan sebagian sudah diperbolehkan pulang.
Tinggal korban yang mengalami patah tulang dan luka berat yang masih harus menjalani perawatan intensif di beberapa Rumah Sakit yakni RS TNI AL Minto Harjo, RS Siloam, RS Jakarta, RS Pusat Pertamina dan RS Tarakan.
Korban sebagian besar adalah mahasiswa Bina Dharma Palembang.
Anies Baswedan Gubernur DKI petang kemarin mengunjungi lokasi kejadian dan korban yang dirawat di RS Siloam.
Kepada korban, diminta fokus pada proses penyembuhan, seluruh biaya perawatan akan ditanggung BEI.
Soal kondisi gedung BEI di tower dua ini akan dievaluasi kelayakannya secara menyeluruh.
Belajar dari peristiwa ini, Anies mengingatkan kepada seluruh pemilik dan pengelola gedung bertingkat untuk memeriksa dengan teliti kondisi gedungnya, supaya kejadian seperti ini tidak berulang. (ant/dwi/rst)